"Ini membahayakan orang, jadi ini kabel listrik sejak dua minggu lalu belum diperbaikin," kata Alo saat ditemui di lokasi, Selasa.
Hal senada juga disampaikan Sayid (32). Menurut dia, kabel semrawut itu terjadi imbas dari pembuatan drainase yang dilakukan sekitar sebulan lalu.
Para pekerja galian yang dianggap belum menyelesaikan pembuatan drainase, malah menimbulkan masalah baru bagi warga sekitar.
Baca juga: Kabel Semrawut di Jalan Merpati Ciputat, Tampak Menjuntai dan Berserakan di Tanah
Munculnya lubang galian membuat warga semakin resah dengan kondisi tata kota di Tangsel. Jalan dengan lebar sekitar empat meter itu jadi semakin macet.
Sejumlah mobil bahkan disebut pernah terperosok ke dalam lubang galian beberapa waktu lalu. Karena itu, sejak sepekan terakhir, warga sekitar akhirnya berinisiatif untuk menutup lubang galian agar lalu lintas di lokasi kembali lancar.
"Semrawutnya sudah lama sekitar satu bulan yang lalu. Penggalian kemarin enggak ditutup sama petugasnya, malah kita yang nutup. Sama warga ditutup, kan bikin macet," jelas Sayid.
"Pakai batu tanah lagi (ditutup), inisiatif warga saja karena menyebabkan macet. Kecil banget muat dua mobil. Pas ini masih berlubang enggak muat, justru banyak terperosok ban mobil sampe didorong orang (biar keluar)," lanjut dia.
Sudah lebih dari lima tahun Sayid tinggal di daerah tersebut. Akan tetapi, ia belum merasakan perubahan signifikan dari pemerintah setempat.
Ia pun berharap agar pemkot lebih memperhatikan lagi nasib warganya. Terlebih daerah tersebut sering dijadikan jalan alternatif bagi warga yang hendak melintas dari arah Bintaro menuju Ciputat atau Pamulang.
"Dari pemkot harus lebih memperhatikan jalan, apalagi ada perbaikan drainase, harus diperhatiin jalan juga. Jangan cuek, karena jalan di sini jarang ada perhatian, padahal ini jalan alternatif keluar tol Pondok Aren-Bintaro mau ke Pamulang lewat sini," kata Sayid.
"Enggak pernah diperhatikan sudah lima tahun ke belakang. Enggak ada perubahan, saya tinggal di sini sudah lima tahun," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.