Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdengar Suara Rintihan Sebelum 5 Orang Ditemukan Tergeletak Lemas di Rumah Kontrakan Bantar Gebang

Kompas.com - 12/01/2023, 17:14 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang saksi, Ami (60), mengatakan bahwa ada suara rintihan sebelum lima orang ditemukan tergeletak lemas di sebuah rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kamis (12/1/2023).

Ami mengatakan, rintihan suara korban itu bahkan didengar oleh tetangganya yang lain.

"Orang lain juga dengar (suara rintihan), makanya pintu rumahnya langsung didobrak," ujar Ami kepada awak media, Kamis.

Baca juga: Diduga Keracunan, 5 Penghuni Rumah di Bantar Gebang Tergeletak Lemas dengan Mulut Berbusa

Saat pintu dibuka, Ami dan saksi yang lain pun dikejutkan dengan kondisi penghuni rumah yang sudah tergeletak.

Penghuni rumah itu ditemukan tergeletak di dua tempat yang berbeda.

Dua orang di antaranya di ruang tamu, sementara yang lainnya di kamar.

"Ada muntahan juga, semua barang kondisinya rapi. Tapi lantai basah dan lendir semua," kata Ami.

Baca juga: Kasus Keracunan di Bantar Gebang: 2 Orang Tewas dengan Mulut Berbusa, 3 Lainnya Masih Dirawat

Ia sendiri tak mengetahui mengapa penghuni rumah tersebut dalam kondisi lemas.

Namun ia menyebut, bahwa salah satu penghuni rumah sempat bercerita tentang keluhan perutnya.

"Ada (satu orang) yang bilang semalam dia bilang sakit perut, muntah-muntah juga, dia juga bilang sudah enggak bisa jalan semalam," jelas Ami.

Sebelumnya, Kapolsek Bantar Gebang Kompol Samsono mengatakan, dua orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa penemuan 5 orang yang tergeletak lemas di rumah kontrakan itu.

"Dua orang meninggal dunia di rumah sakit," ujar Samsono kepada awak media di lokasi.

Sementara itu, tiga korban lainnya masih dalam perawatan.

Baca juga: Polisi Bawa Pakaian hingga Sampel Kotoran Manusia dari TKP 5 Orang Tergeletak Lemas di Bantar Gebang

Meski begitu, polisi belum mengetahui penyebab pasti apakah mereka keracunan atau ada hal lain.

Polisi pun hingga kini masih menyelidiki penyebab mereka semua ditemukan lemas.

Adapun para penghuni kontrakan itu disebut baru menyewa tempat itu selama 2 minggu. 

Dari lima orang itu, tiga diantaranya diketahui adalah keluarga yakni suami, istri dan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com