Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini 2 Korban Diduga Keracunan di Bekasi: Pasien Anak Membaik, Pria Dewasa di ICU

Kompas.com - 13/01/2023, 15:34 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - RSUD Bantargebang Kota Bekasi mengungkapkan kondisi terkini dua pasien yang dinyatakan selamat dalam dugaan kasus keracunan yang dialami satu keluarga di Ciketing Udik, Bantargebang.

Humas RSUD Bantargebang Sandy Romadoni Jaya mengatakan bahwa satu orang anak perempuan menunjukkan kondisi membaik, sementara seorang pria dewasa masih dirawat di ICU.

"Ada satu dewasa di ICU, sementara yang ini masih di ruang rawat inap, sudah membaik, sudah main handphone," ujar Sandy saat dihubungi, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Bertambah Satu, Korban Meninggal akibat Keracunan di Bekasi Jadi 3 Orang

Meski telah membaik, anak perempuan tersebut belum bisa diajak berbicara. Sandy juga menyebut korban terlihat syok.

Sedangkan korban pria dewasa yang dirawat di ICU, kata Sandy, sudah mulai sadar dan ada perkembangan.

"Sudah agak membaik sejak kemarin, sudah terbuka matanya, sidah melihat, sudah bisa diajak bicara oleh dokter, namun belum sepenuhnya sadar," ucap Sandy.

Meski begitu, Sandy menyebut bahwa pasien dewasa tersebut belum bisa makan dan seluruh kebutuhan untuk tubuhnya dibantu lewat cairan infus.

Baca juga: Menyibak Teka-teki Satu Keluarga Keracunan di Bantar Gebang, Dua di Antaranya Tewas

"(Belum bisa makan) masih dibantu oleh infus," ujar Sandy.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengonfirmasi ada satu orang yang kembali meninggal dunia.

Dengan ini, total korban yang meninggal dunia dari peristiwa tersebut menjadi 3 orang.

"Iya (bertambah satu). Yang ibunya meninggal dunia," ujar Erna saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/1/2023).

Diketahui, korban meninggal dunia pada Kamis (12/1/2023), tidak lama setelah ia dirawat secara intensif.

Baca juga: Misteri Keracunan Satu Keluarga di Bekasi, 2 Orang Tewas dan 3 Lainnya Dirawat

Adapun peristiwa dugaan keracunan itu terjadi pada Kamis (12/1/2023) pagi. Sebanyak 5 orang ditemukan tergeletak lemas. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh warga yang curiga dengan aktivitas tak wajar.

Sebab, para penghuni kontrakan yang baru menempati selama 2 minggu di rumah tersebut tidak keluar ketika dipanggil oleh tetangga.

Ketika dihampiri, warga justru menemukan ada 5 orang yang tergeletak.

Empat di antaranya ditemukan dalam kondisi mulut berbusa, sedangkan satu orang yang masih bocah, ditemukan tergeletak lemas.

"Awalnya dipanggil, enggak keluar. Pas ditemuin, itu pintu sudah terbuka, ternyata sudah enggak sadarkan diri," ujar pemilik kontrakan, Erti (60), di lokasi kepada awak media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com