Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kasus Keluarga di Bantar Gebang Diduga Keracunan, Polisi Periksa Mantan Suami Korban dan Tetangga

Kompas.com - 16/01/2023, 16:43 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus satu keluarga diduga keracunan yang mengakibatkan tiga orang di antaranya meninggal dunia di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Terkini, penyidik sudah meminta keterangan dari tetangga hingga mantan suami salah satu korban dalam kasus dugaan keracunan tersebut.

"Untuk saksi-saksi sudah ya untuk keterangan tetangga dan juga mantan suaminya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin (16/1/2023).

Namun, Trunoyudo tidak menjelaskan secara terperinci informasi yang digali dan didapatkan dari mantan suami korban.

Baca juga: Sebelum Keracunan, Penghuni Kontrakan di Bantar Gebang Bekasi Beli 5 Saset Kopi Merek Berbeda

Dia hanya mengatakan bahwa penyidik masih akan mencari keterangan lain, khususnya dari korban yang masih dirawat di rumah sakit.

Menurut Trunoyudo, korban dapat mengungkap peristiwa yang terjadi sebelum satu keluarga tersebut terkapar di dalam rumah.

"Saksi yang kami tunggu adalah saksi yang dewasanya, yang satu, yang di ICU, untuk menjelaskan apa yang terjadi pada saat terakhir sebelum terjadi peristiwa tersebut," kata Trunoyudo.

"Tapi masih di ICU, kondisinya belum bisa dimintai keterangan secara konkret, sehingga ini mohon bersabar untuk bagaimana hasil pemeriksaan yang dewasanya," pungkas dia.

Baca juga: Penyebab Kematian Keluarga di Bantar Gebang Masih Misteri, Keracunan atau Diracun?

Sebagai informasi, satu keluarga ditemukan tidak sadarkan diri di rumah kontrakan kawasan Bantar Gebang, Bekasi, pada Kamis (12/1/2023).

Para korban yang terdiri dari empat orang dewasa dan satu orang anak itu diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan.

Trunoyudo menjelaskan bahwa para korban ditemukan dalam kondisi tergeletak dengan mulut mengeluarkan bisa di dalam rumah yang baru mereka huni sepekan terakhir.

Terkini, tiga orang dalam satu keluarga itu dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, dua korban lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantar Gebang.

"Kondisi keduanya sudah menunjukkan perubahan yang lebih baik dibandingkan saat pertama kali dibawa," ucap Trunoyudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com