Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Korban Keracunan Tak Melayat Anak Istri, Pelaku Pembunuhan?

Kompas.com - 17/01/2023, 05:40 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus keracunan yang menimpa satu keluarga sehingga mengakibatkan tiga di antaranya meninggal dunia.

Pada Kamis (21/1/2023), kelima anggota keluarga tersebut ditemukan oleh para warga sekitar tengah terkapar tak berdaya di dalam rumah kontrakan mereka di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Lima orang tersebut masing-masing bernama Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan); serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).

Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi.

Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung. Baik Ridwan maupun Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin (41).

Adapun kondisi dua korban lainnya yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin kini telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Keluarga yang Diduga Keracunan Tak Bawa Barang Berharga Saat Pindah ke Kontrakan di Bekasi

NR merupakan anak ketiga dari Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WMN.

Sementara Muhammad Dede Solehudin merupakan adik ipar Ai Maimunah dari suaminya WMN.

Sebagai kepala keluarga, WMN tidak berada di kontrakan tersebut saat warga menemukan kelima anggota keluarganya terkapar tak berdaya.

WMN menghilang bak ditelan bumi

Mantan suami Ai Maimunah, Didin, mengungkapkan bahwa sejak kejadian keracunan, WMN bak menghilang ditelan bumi.

Bahkan saat dibawa ke rumah sakit serta dimakamkan, WWN tidak pernah muncul. "Sekarang tidak tahun dimana WWN ini. Hilang setelah kejadian," kata Didin.

"Padahal salah satu korban selamat (NR) itu kan anak kandung dia, tapi tidak pernah muncul untuk menjenguk," lanjutnya.

Didin mengatakan hilangnya WWN juga menjadi kejanggalan dalam kasus ini. Menurutnya, kasus keracunan akan terungkap jika WWN berhasil ditemukan.

Baca juga: Polisi Cari Suami Korban Kasus Sekeluarga Diduga Keracunan di Bantar Gebang Bekasi

Senada dengan Didin, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan bahwa WMN merupakan salah satu saksi kunci yang bisa membantu kepolisian mengungkap kasus ini.

"Keterangan WMN diperlukan meskipun suami korban tidak berada di lokasi kejadi pada saat penemuan korban," kata Trunoyudo.

"Kami masih mencari, nih. Semoga ini juga menjadi suatu keterangan yang menjadi kunci dari peristiwa tersebut,” lanjutnya.

Keterlibatan WMN

Saat ini Polisi masih belum mau berspekulasi terkait penyebab keterlibatan WMN terhadap kasus keracunan yang membunuh istri dan dua anak sambungnya.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki enggan berspekulasi apakah kelimanya keracunan atau sengaja diracun.

”Intinya kami masih melakukan penyelidikan. Apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan tindak pidana,” ujar Hengki.

Sejalan dengan hilangnya Hengki, dua unit motor milik dua korban meninggal dunia Ridwan Abdul Muiz dan Muhammad Riswandi juga menghilang dari rumah kontrakan mereka.

Baca juga: Polisi Ambil Ceceran yang Tersisa dari Rumah Keluarga Korban Diduga Keracunan di Bekasi

"Dalam pemeriksaan, Didin (ayah kandung korban) juga mempertanyakan keberadaan dua sepeda motor milik korban yang seharusnya ada di rumah itu," ujar Hengki.

Didin telah berangkat menjemput jenazah mantan istri dan dua anaknya ke Jakarta begitu mendengar kabar duka tersebut. Saat ini, jasad ketiga korban meninggal juga telah dimakamkan di Cianjur, Jawa Barat.

12 sampel makanan diperiksa

Trunoyudo mengatakan lepolisian hingga saat ini masih menyelidiki peristiwa itu dengan membawa 12 sampel makanan yang ada di dalam rumah itu untuk diperiksa lebih lanjut.

Selain polisi, petugas dari Puskesmas Bantar Gebang dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi turut diterjunkan untuk mencari benda-benda milik korban.

Petugas juga membawa satu bungkus kopi hitam, beras yang sudah diletakkan dalam wadah kecil, bekas muntahan korban, dan feses atau kotoran korban.

Selain itu, dua botol air mineral yang masing-masing berukuran 1.500 ml dan 600 ml ikut dibawa oleh petugas.

Baca juga: Misteri Raibnya 2 Motor dan Hilangnya Kepala Keluarga Saat Anak dan Istrinya Tewas Keracunan Makanan di Bekasi

(Kompas.com: Zintan Prihatini, Joy Andre | Kompas.id: Stefanus Ato, Erika Kurnia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com