JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus keracunan yang menimpa satu keluarga sehingga mengakibatkan tiga di antaranya meninggal dunia.
Pada Kamis (21/1/2023), kelima anggota keluarga tersebut ditemukan oleh para warga sekitar tengah terkapar tak berdaya di dalam rumah kontrakan mereka di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Lima orang tersebut masing-masing bernama Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan); serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).
Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi.
Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung. Baik Ridwan maupun Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin (41).
Adapun kondisi dua korban lainnya yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin kini telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Keluarga yang Diduga Keracunan Tak Bawa Barang Berharga Saat Pindah ke Kontrakan di Bekasi
NR merupakan anak ketiga dari Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WMN.
Sementara Muhammad Dede Solehudin merupakan adik ipar Ai Maimunah dari suaminya WMN.
Sebagai kepala keluarga, WMN tidak berada di kontrakan tersebut saat warga menemukan kelima anggota keluarganya terkapar tak berdaya.
Mantan suami Ai Maimunah, Didin, mengungkapkan bahwa sejak kejadian keracunan, WMN bak menghilang ditelan bumi.
Bahkan saat dibawa ke rumah sakit serta dimakamkan, WWN tidak pernah muncul. "Sekarang tidak tahun dimana WWN ini. Hilang setelah kejadian," kata Didin.
"Padahal salah satu korban selamat (NR) itu kan anak kandung dia, tapi tidak pernah muncul untuk menjenguk," lanjutnya.
Didin mengatakan hilangnya WWN juga menjadi kejanggalan dalam kasus ini. Menurutnya, kasus keracunan akan terungkap jika WWN berhasil ditemukan.
Baca juga: Polisi Cari Suami Korban Kasus Sekeluarga Diduga Keracunan di Bantar Gebang Bekasi
Senada dengan Didin, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan bahwa WMN merupakan salah satu saksi kunci yang bisa membantu kepolisian mengungkap kasus ini.
"Keterangan WMN diperlukan meskipun suami korban tidak berada di lokasi kejadi pada saat penemuan korban," kata Trunoyudo.
"Kami masih mencari, nih. Semoga ini juga menjadi suatu keterangan yang menjadi kunci dari peristiwa tersebut,” lanjutnya.
Saat ini Polisi masih belum mau berspekulasi terkait penyebab keterlibatan WMN terhadap kasus keracunan yang membunuh istri dan dua anak sambungnya.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki enggan berspekulasi apakah kelimanya keracunan atau sengaja diracun.
”Intinya kami masih melakukan penyelidikan. Apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan tindak pidana,” ujar Hengki.
Sejalan dengan hilangnya Hengki, dua unit motor milik dua korban meninggal dunia Ridwan Abdul Muiz dan Muhammad Riswandi juga menghilang dari rumah kontrakan mereka.
Baca juga: Polisi Ambil Ceceran yang Tersisa dari Rumah Keluarga Korban Diduga Keracunan di Bekasi
"Dalam pemeriksaan, Didin (ayah kandung korban) juga mempertanyakan keberadaan dua sepeda motor milik korban yang seharusnya ada di rumah itu," ujar Hengki.
Didin telah berangkat menjemput jenazah mantan istri dan dua anaknya ke Jakarta begitu mendengar kabar duka tersebut. Saat ini, jasad ketiga korban meninggal juga telah dimakamkan di Cianjur, Jawa Barat.
Trunoyudo mengatakan lepolisian hingga saat ini masih menyelidiki peristiwa itu dengan membawa 12 sampel makanan yang ada di dalam rumah itu untuk diperiksa lebih lanjut.
Selain polisi, petugas dari Puskesmas Bantar Gebang dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi turut diterjunkan untuk mencari benda-benda milik korban.
Petugas juga membawa satu bungkus kopi hitam, beras yang sudah diletakkan dalam wadah kecil, bekas muntahan korban, dan feses atau kotoran korban.
Selain itu, dua botol air mineral yang masing-masing berukuran 1.500 ml dan 600 ml ikut dibawa oleh petugas.
(Kompas.com: Zintan Prihatini, Joy Andre | Kompas.id: Stefanus Ato, Erika Kurnia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.