Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Sengaja Dilarang Masuki Gedung DPRD DKI yang Digeledah KPK, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 18/01/2023, 11:54 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung DPRD DKI Jakarta tidak bisa diakses pewarta, Rabu (18/1/2023). Hal ini tak lepas dari penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (17/1/2023) kemarin.

Sebagai informasi, KPK diketahui sedang mengumpulkan alat bukti dugaan kasus korupsi pengadaan tanah di Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono berujar, Sekretriat Dewan (Sekwan) DKI Jakarta Firmansyah Wahid melarang orang yang tidak berkepentingan untuk memasuki gedung legislatif Jakarta.

"Sekwan minta ke pengamanan dalam (pamdal) buat ngelarang masuk orang-orang yang enggak berkepentingan," kata Mujiyono melalui sambungan telepon, Rabu.

Baca juga: Usai Digeledah KPK, Gedung DPRD DKI Tak Bisa Diakses Awak Media

Menurut dia, Sekwan DKI Jakarta merasa khawatir jika awak media memasuki tempat-tempat yang sempat diperiksa KPK kemarin.

Politisi Demokrat itu mengaku sebenarnya mengizinkan awak media mengikuti rapat Komisi A DPRD DKI Jakarta yang digelar pada Rabu ini.

Adapun Komisi A tengah menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Penduduk dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta, Rabu.

"Dijaga-jaga itu karena banyak orang takutnya ke (tempat) yang lain, ke tempat-tempat yang diperiksa," ungkap Mujiyono.

"Rapat (Komisi A) terbuka, kami enggak pernah tertutup (saat menggelar rapat)," lanjut dia.

Pantauan Kompas.com pada pukul 10.40 WIB hari ini, akses masuk menuju Gedung DPRD DKI dari basement tampak dijaga ketat petugas keamanan.

Baca juga: KPK Geledah Ruang Fraksi PKS dan Komisi C DPRD DKI, Cari Bukti Korupsi Pengadaan Tanah

Setidaknya ada lima petugas keamanan yang bersiaga di tempat ini.

Saat mencoba memasuki Gedung DPRD DKI, Kompas.com dicegat petugas keamanan.

Dia menyatakan belum mendapatkan izin dari atasannya untuk mempersilakan para jurnalis memasuki gedung legislatif Jakarta itu.

"Belum bisa, belum dapat izin," sebut salah seorang petugas.

Adapun Kompas.com sejatinya hendak masuk ke Gedung DPRD DKI untuk mengikuti rapat koordinasi Disdukcapil DKI Jakarta yang digelar Komisi A.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com