"Menurut pengakuan, (penghasilan harian) lebih kurang Rp 150.000-an," Kurniawan berujar.
Kurniawan beserta jajarannya langsung membawa AA dan ML ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung untuk diberikan pembinaan.
Di sana, dua pengemis yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, ini mengaku bahwa ada motif di balik modus pura-pura buta itu.
"Setelah ditanya ulang, pertama dia mengaku kalau matanya agak buram," ungkap Kurniawan.
"Setelah ditanya berulang kali, dia baru mengakui kalau pura-pura buta untuk mendapat belas kasih," sambungnya.
AA bertugas sebagai pengemis yang pura-pura buta, sementara ML hanya menuntun AA.
Ketika ditanya di panti sosial, ternyata AA dan ML hanyalah tetangga satu kampung, dan bukan pasangan suami istri.
Sebelum mengemis dengan modus pura-pura buta, penghasilan AA dan ML dari mengemis tergolong sedikit.
"Sebelum pura-pura buta sudah pernah mengemis, dan mencoba modus pura-pura buta ini sudah tujuh bulan," tutur Kurniawan.
Setelah mencoba modus yang baru dilakukan selama tujuh bulan ini, pendapatannya meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.