Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikahi Halimah dan Ai Maimunah, Wowon Janjikan Kekayaan pada Keduanya

Kompas.com - 24/01/2023, 13:55 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wowon Erawan alias Aki, salah satu tersangka pembunuhan berantai di Cianjur, Garut, dan Bekasi, Jawa Barat, diketahui menikahi enam perempuan.

Dari enam perempuan yang dinikahi Wowon, dua di antaranya adalah ibu dan anak, yakni Halimah dan Ai Maimunah.

Setelah Halimah meninggal karena diduga dibunuh oleh Solihin alias Duloh (tersangka lain kasus pembunuhan berantai di Cianjur, Garut, dan Bekasi), Wowon mempersunting Ai Maimunah, anak tirinya (anak dari Halimah dengan suaminya terdahulu).

Terkait dengan ibu dan anak yang dinikahi oleh Wowon, Misbah (43), adik kandung Halimah, mengungkapkan penyebabnya.

Baca juga: Jadi Target Pembunuhan Wowon dkk Selanjutnya, Ujang Zaenal: Saya Enggak Akrab

"Kakak saya Halimah sama keponakan saya Ai menikah dengan Wowon karena diiming-imingi (dijanjikan) kekayaan," ujar Misbah di Kampung Saar Mutiara, Senin (23/1/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.

Dengan tipu muslihat kekayaan itu, Halimah dan Ai pada akhirnya berhasil dinikahi Wowon.

Namun, keduanya juga sama-sama menjadi korban pembunuhan berantai Wowon dkk.

"Jadi katanya si Wowon bilang, kalau kamu (Halimah-Ai Maemunah) mau menikah dengan saya (Wowon) tidak akan hidup susah, bakal kaya. Tapi kenyataannya mereka berdua malah dibunuh si Duloh," kata Misbah.

Baca juga: Fakta Baru Kekejian Pembunuh Berantai Wowon dkk, Incar Korban Ke-10 untuk Buang Sial...

Lebih lanjut Misbah mengatakan bahwa Wowon mengaku sebagai tukang ojek yang mangkal di Cianjur ketika bertemu dengan orangtua Halimah di Kabupaten Bandung Barat, Jawa barat.

Namun, rencana pernikahan mereka tidak direstui karena perbedaan usia yang sangat jauh.

Misbah juga mengatakan bahwa Wowon tidak memiliki sikap yang aneh saat datang ke rumah orangtua Halimah.

"Kalau sikap dan perilakunya (Wowon) tidak ada yang aneh karena baru bertemu satu kali dan setelah itu tidak pernah berkomunikasi lagi," kata Misbah.

Baca juga: Polda Metro: Korban Halimah Dibunuh Duloh di Cianjur Tanpa Sepengetahuan Wowon

Wowon punya 6 istri, 3 dibunuh dan sisanya diceraikan

Sebelumnya polisi menyampaikan bahwa Wowon telah menikah sebanyak enam kali. Tapi, tiga istrinya diceraikan, sedangkan tiga lainnya tewas dibunuh oleh Wowon dan komplotannya.

Dari keenam istri Wowon, tiga di antaranya yakni Ende, Heni, dan Iis telah diceraikan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ende merupakan istri kedua Wowon, sedangkan Heni dan Iis merupakan istri ketiga dan keempat Wowon.

Baca juga: Rumitnya Silsilah Keluarga Pembunuh Berantai Wowon, Miliki 6 Istri hingga Nikahi Anak Tiri

Sementara itu, tiga istri Wowon lainnya merupakan korban dari aksi pembunuhan berantai, yakni Halimah, Wiwin, dan Ai Maimunah yang dieksekusi oleh dua rekan Wowon, yaitu Solihin dan Dede Solehudin.

Terkait pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon, Solihin, dan Dede, ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.

Penyidik Polda Metro Jaya masih akan melakukan pengembangan untuk mengetahui apakah masih ada korban ataupun pelaku lain.

Posko aduan pun dibuka penyidik di Cianjur untuk menjaring para terduga korban penipuan atau bahkan pembunuhan berantai Wowon dkk.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap Alasan Wowon Bisa Nikahi Ibu dan Anak, Mulut Manis Janjikan Kekayaan Bikin Gelap Mata. (Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com