JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya membawa jenazah Halimah dan Siti Fatimah, dua korban pembunuhan berantai Wowon dkk di Cianjur, Jawa Barat ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, penyidik telah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Siti Fatimah dan Halimah.
Kedua jenazah korban pun dijadwalkan bakal diserahkan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati pada Rabu (25/1/2023), untuk proses otopsi dan identifikasi oleh tim laboratorium forensik.
"Kedua jenazah akan dibawa Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk dilakukan otopsi. Juga nanti ada secara scientific dari tim laboratorium forensik," ujar Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Polda Metro: Penipuan Trio Pembunuh Berantai Wowon dkk Mirip MLM
Pemeriksaan tersebut, kata Trunoyudo, diperlukan untuk mengetahui secara pasti kapan dan bagaimana kedua korban tersebut meninggal dunia.
Temuan itu nantinya akan menjadi catatan penyidik dalam melanjutkan penyidikan dan merangkai alur aksi pembunuhan berantai yang dilakukan para pelaku.
"Jadi untuk melihat bagaimana penyebab kematiannya, kapan ini terjadi, yang kemudian menjadi kata kunci pada catat penyidik dalam proses penyidikan," kata Trunoyudo.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), bersama adik iparnya, M Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi. Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.