JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebut trio pembunuh berantai Wowon dkk melakukan penipuan yang menyerupai model bisnis multilevel marketing (MLM).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi menjelaskan, penipuan itu dilakukan para pelaku dengan modus menggandakan uang lewat kemampuan supranatural.
Para korban yang teperdaya kemudian akan diminta menyetorkan sejumlah uang untuk nantinya dilipatgandakan. Selain itu, korban juga mengajak orang lain untuk ikut menjadi peserta.
"Sistemnya ini adalah seperti MLM. Ini yang sedang kami telusuri betul. Maksudnya seperti ini, mereka ada downline-downline (bawahan yang direkrut)," ujar Hengki, Rabu (25/1/2023).
"Jadi dari Siti, misalnya. (Dia) ini mengajak temannya lagi supaya ikut mengirimkan (uang), supaya bisa digandakan juga dan sebagainya. Jadi seperti MLM," sambungnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa sementara ini terdapat 11 TKW yang menjadi korban penipuan.
Baca juga: Polda Metro Periksa 3 TKW Korban Penipuan oleh Pembunuh Berantai Wowon dkk
Dua di antaranya, Siti Fatimah dan Farida, tewas dibunuh komplotan Wowon dkk.
"Kemudian sembilan lainnya, tiga di antara segera menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Kemudian empat lainnya masih berada di luar negeri, dan tiga sisa masih dalam pencarian," ungkap Trunoyudo.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca juga: Polda Metro Periksa 3 TKW Korban Penipuan oleh Pembunuh Berantai Wowon dkk
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama adik iparnya, M Dede Solehudin, dan Duloh di Cianjur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.