Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2023, 21:45 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris tak ambil pusing terkait kasus belasan siswa SDN Pengasinan 1, Sawangan, Depok, yang keracunan usai memakan roti gratis di sekolahnya.

Ia menyerahkan kasus tersebut untuk diproses kepolisian.

Sebab, ia menilai instansi penegak hukum lebih mengerti dalam menangani kasus keracunan ini.

"Iya, ini kan kalau sudah kejadian seperti ini, sudah menjadi ranah kepolisian, Nanti akan dilihat dan diperiksa, baik dari unsur perdata dan pidananya," kata Idris kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Belasan Siswa SDN Pengasinan 1 Depok Keracunan Usai Makan Roti Diduga Kedaluwarsa

Mengenai pengawasan agar peristiwa itu tak terulang kembali, Idris menyatakan, tupoksi itu ada di ranah kepala sekolah dan lingkungan di sekitar sekolah.

"Pengawasan tentunya di sekolah ada kepala sekolah, penilik, dan termasuk mitra di lingkungan, seperti RT, RW, dan LPM," kata Idris.

"Kalau Dinas Pendidikan itu sifatnya kota, tetapi ada UPTD yang sifatnya per sekolah, jadi ada kepala sekolah yang bertanggungjawab," sambung dia.

Baca juga: Belasan Siswa SDN Pengasinan 1 Keracunan, Sekolah Akui Kecolongan karena Beri Roti Kedaluwarsa

Belasan siswa SDN Pengasinan 1, Sawangan, Depok, yang keracunan diduga akibat memakan roti gratis yang sudah kedaluwarsa.

Salah satu orangtua murid, Rosita, mengatakan bahwa anaknya tiba-tiba mengeluh sakit perut sepulang dari sekolah.

Kepada Rosita, sang anak mengaku merasakan sakit perut setelah memakan roti yang dibagikan di sekolah.

"Kami tahunya itu setelah anak-anak pulang pada ngeluh sakit perut semua. Saya tanya ternyata dia bilangnya ada pembagian roti gratis di sekolah," kata Rosita kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).

Selain anak Rosita, terdapat 13 siswa yang juga dikabarkan keracunan dengan gejala berbeda-beda.

"Sampai saat ini terpantau ada 14 siswa. Katanya ada lima lagi, tapi belum saya kroscek lagi," kata Rosita.

"Karena reaksinya beda-beda, ada yang pusing, mual, dan ada yang langsung buang-buang air," sambung dia.

Baca juga: Kepala Sekolah SDN Pengasinan 1 Depok Ungkap Siapa yang Diduga Bagikan Roti Penyebab Siswa Keracunan

Pemberian itu roti gratis itu bermula dari kegiatan promosi yang dilakukan salah satu perusahaan kepada para siswa SDN Pengasinan 1.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com