Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bripka Madih Bawa Gerombolan saat Datangi Perumahan di Bekasi, Tetangganya: Bukan Warga Sini

Kompas.com - 06/02/2023, 18:30 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang warga yang juga tetangga Bripka Madih, Rasyid (62), mengungkapkan, orang-orang yang dibawa Madih ketika mengamuk di perumahan Premier Estate 2, Jatiwarna, Kota Bekasi, bukan warga sekitar tempat tinggalnya.

Rasyid mengaku sudah melihat rekaman saat Bripka Madih mengamuk, tetapi tidak ada satu orang pun yang ia kenal.

"Massa kemarin kayaknya bukan warga sini, enggak pernah lihat sama sekali saya," jelas Rasyid saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Ironi Bripka Madih, Polisi yang Diperas Polisi Saat Melapor Kasus Penyerobotan Tanah di Bekasi

Anggapan Rasyid itu pun diperkuat dengan perilaku Bripka Madih di mata lingkungan sekitarnya.

Anggota Polri yang bertugas di Polsek Jatinegara itu disebut sebagai orang yang tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Jarang dikenal, enggak pernah tegur sapa sama warga di sini," ungkap Rasyid.

Karena sikapnya yang tertutup itu, ia pun menyebut bahwa tidak ada yang mengenal Madih secara akrab.

"Enggak pernah akrab saya. Dia ke mushala juga enggak pernah, dia ngobrol sama yang lain juga enggak," jelas Rasyid.

Baca juga: Melihat Lahan Bripka Madih yang Diklaim Diserobot Pengembang, Sudah Jadi Ruko Perumahan Elite

Hal senada disampaikan seorang warga lain, yang tak ingin disebutkan namanya.

Warga itu bahkan mengungkapkan, Bripka Madih beberapa kali datang ke perumahan Premier Estate 2 sambil menenteng girik tanahnya.

Diduga, aksinya itu dilakukan karena lahan milik orangtuanya telah diserobot.

"Dia memang pernah megang girik tanahnya terus datang ke perumahan itu. Tanyain 'mana pengembang Premier?'. Dari dulu emang gayanya tengil," jelas seorang warga itu.

"Yang kemarin itu bukan kejadian yang pertama. Cuma, yang sudah-sudah enggak seramai ini," sambung dia.

Baca juga: Sosok Bripka Madih di Mata Tetangga, Polisi yang Tak Pernah Bertegur Sapa dengan Warga Sekitar

Sebagai informasi, kasus Bripka Madih mendadak ramai usai ia mengaku diperas rekan seprofesinya sendiri.

Madih mengungkapkan bahwa dia dimintai sejumlah uang oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya, ketika melaporkan peristiwa penyerobotan tanah yang dilakukan pihak pengembang perumahan pada 2011 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com