Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Jalan Srengseng Sawah Pasca-kecelakaan Mahasiswa UI, Sumur Resapan Sudah Diaspal dan Dilubangi

Kompas.com - 07/02/2023, 09:19 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Raya Srengseng Sawah di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan, memiliki cerita kelam.

Pada Oktober tahun lalu, mahasiswa UI Muhammad Hasya Attalah tewas di jalan itu setelah terjatuh dari motornya, lalu tertabrak dan terlindas mobil yang dikendarai seorang pensiunan Polri.

Tidak hanya Hasya, tetapi sederet pengendara disebut turut mengalami kecelakaan di jalanan tersebut.

Menurut penuturan warga sekitar, rentetan kecelakaan terjadi sebelum ataupun sesudah insiden yang menewaskan Hasya.

Baca juga: Warga Sebut Ada Tiga Kecelakaan Lain di Lokasi Tewasnya Hasya Sebelum Dilapisi Aspal Baru

Diana, pemilik warung makan di tepi Jalan Raya Srengseng Sawah, mengungkapkan, ada tiga kecelakaan yang terjadi baru-baru ini.

"Pekan lalu ada tiga kecelakaan beruntun di sini. Tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Attalah,” kata Diana kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).

“Dua kecelakaan terjadi pada Sabtu malam (4/2/2023) dan yang satu terjadi pada Minggu dini hari,” lanjutnya.

Langganan kecelakaan

Diana mengaku rentetan kecelakaan di Jalan Raya Srengseng Sawah karena adanya sumur resapan.

Perbedaan ketinggian antara penutup sumur dan tinggi aspal menjadi penyebab utama para pengendara terjatuh, terutama pengendara roda dua.

"Kalau tidak salah, sumur resapan ini dibangun tahun lalu. Sejak saat itu, banyak banget insiden kecelakaan di sini," ujarnya.

Mayoritas sumur resapan di jalan itu tidak memiliki tinggi yang sepadan dengan muka aspal.

Hal itu akhirnya menyebabkan para pengendara, baik itu roda dua maupun roda empat, kerap menghindari sumur resapan ketika melewati jalanan ini.

Baca juga: Sumur Serapan di Srengseng Sawah Diaspal Usai Kecelakaan Hasya, Kini Tak Ganggu Pengendara

Padahal, ukuran Jalan Raya Srengseng Sawah tak begitu lebar, kurang dari lima meter.

Akibatnya, para pengendara yang melaju dari Lenteng Agung menuju Pondok Cina kerap kali dikagetkan dengan pengendara motor yang melaju dari arah sebaliknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com