Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pria Penganiaya dan Pemerkosa Perempuan di Semak-semak Pinggir Tol Jakarta-Merak

Kompas.com - 11/02/2023, 15:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menangkap pria penganiaya dan pemerkosa seorang perempuan berinisial FP (25) di semak-semak Jalan Tol Jakarta-Merak.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebutkan, tersangka berinisial BR (36).

"Pelaku atau tersangka sudah ditangkap oleh tim dari Resmob Polda Metro Jaya. Tersangka dengan inisial BR," sebut Trunoyudo, Sabtu (11/2/2023).

Trunoyudo mengatakan, BR ditangkap pada Jumat (10/2/2023) sekitar pukul 08.30 WIB. Hingga kini, BR masih diperiksa oleh penyidik.

"Motifnya masih kami pelajari, termasuk nanti akan kami uji secara urine dan kemudian proses (penyelidikan) ini belum berhenti," kata Trunoyudo.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan dan Pemerkosaan Perempuan di Tol Merak, Diajak Pergi lalu Ditinggalkan Babak Belur

Sebelumnya, FP disebut dianiaya seseorang hingga babak beluk kemudian ditinggalkan di Tol Jakarta-Merak.

Kepala Humas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) Ipda Galih mengatakan, mulanya pada 8 Februari 2023 sekitar pukul 21.00 WIB, FP pamit kepada orangtuanya untuk jalan-jalan ke Bogor.

Saat sampai di Stasiun Sudirman, korban berkenalan dengan seseorang yang mengaku bernama Dika.

Dalam perkenalan tersebut, Dika mengajak FP untuk ikut bersamanya ke suatu toko di daerah Grogol. Dika mengiming-imingi membelikan laptop jika korban mau menurutinya.

"Kemudian korban bersama dengan pelaku pergi ke Grogol, namun ternyata toko-toko sudah tutup," kata Galih, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Perempuan Diperkosa di Tol Jakarta-Merak, Baru Kenal dengan Pelaku di Stasiun Sudirman

Pelaku kemudian mengajak korban pergi ke kawasan wisata Kota Tua.

Pelaku memperkenalkan korban kepada teman-temannya yang merupakan pengamen di sana. Salah satu teman pelaku mengaku bernama Alif.

"Sekitar pukul 00.00 WIB, korban meminta pulang tetapi tidak diizinkan oleh pelaku, sehingga pelaku mengajak korban untuk berjalan-jalan menggunakan angkutan umum sampai tiga kali ganti angkutan umum," ujar Galih.

Pada akhirnya, korban dan pelaku berhenti di salah satu pemberhentian bus Prima Jasa. FP tidak mengetahui di mana tepatnya ia berada dan memilih ikut ke dalam bus.

Baca juga: Dalami Dugaan Pemerkosaan Perempuan di Semak-semak Tol, Polisi Tunggu Hasil Visum

Ternyata bus Prima Jasa yang mereka tumpangi adalah bus tujuan Merak melalui Tol Jakarta-Merak.

"Dalam perjalanan di Tol Jakarta-Merak, di Km 25-27, pelaku meminta turun paksa di Km 27 kepada sopir bus," kata Galih.

Setelah turun dari bus, kemudian pelaku mencari jalan keluar dari tol tersebut melewati semak-semak sepanjang jalan tol.

Lebih lanjut, kata Galih, di sepanjang jalan tersebut, korban merengek-rengek meminta pulang hingga akhirnya pelaku marah.

Akibatnya, Dika memukul dan mencekik FP hingga luka lebam pada bagian pipi bawah mata sebelah kiri. Kaki dan kedua lutut FP pun luka-luka.

"Setelah selesai melakukan penganiayaan, korban ditinggal di semak-semak oleh pelaku dengan terlebih dahulu pelaku mengambil handphone dan dompet yang berisi uang Rp 400.000," jelas Galih.

Baca juga: Seorang Perempuan Diduga Diperkosa di Semak-semak Pinggir Tol Jakarta-Tangerang

Setelah ditinggalkan, FP mencoba mencari pertolongan dengan cara kembali ke jalan tol.

Sekitar pukul 05.00 WIB, korban ditemukan oleh anggota PJR Korlantas Polri yang sedang berpatroli, kemudian dibawa ke Pos PJR Bitung hingga akhirnya korban dibawa di RS Hermina Bitung.

Sementara itu, Kepala Induk Patroli Jalan Raya Bitung Korps Lalu Lintas Polri AKP Suwito mengatakan, FP juga diperkosa. Hal tersebut berdasarkan pengakuan langsung dari FP.

"Patroli jalan raya melaksanakan giat patroli dari Kilometer 21-26A. Setiba di tempat kejadian perkara (TKP) Kilometer 25A, dihampiri korban seorang wanita umur 20 tahun meminta tolong kepada petugas diduga penganiayaan dan pemerkosaan," ujar Suwito saat dikonfirmasi, Jumat (10/2/2023).

Menurut Suwito, saat ditemukan dan meminta pertolongan kepada petugas, FP mengaku diperkosa oleh pria yang baru dikenalnya di Stasiun Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com