Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mak Mben Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah, Sempat Dagang Nasi Uduk dan Kasih Gratis ke Orang Membutuhkan

Kompas.com - 12/02/2023, 19:24 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mak Mben, seorang nenek yang hidup sebatang kara di rumahnya di Tambora, Jakarta Barat rupanya pernah berdagang nasi uduk.

Namun, dia tak lagi melanjutkan usahanya tersebut setelah menjalani operasi di kaki kirinya.

Perempuan pemilik nama asli Benah ini biasa berdagang di dekat minimarket, tak jauh dari rumahnya.

 

Baca juga: Kisah Mak Mben, Hidup Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah

Mak Mben menggunakan gerobak kayu untuk membawa nasi uduk dan gorengan yang dijualnya.

Dengan bantuan anak tetangganya untuk membawa gerobak itu, Mak Mben menggelar lapak sejak sore hari.

"Sore doang jualan, jam 16.00 WIB keluar habis Maghrib udah pulang. Kadang Mak enggak dagang," kata Mak Mben saat ditemui di kediaman keponakannya di Tambora, Jumat (10/2/2023).

Mak Mben mengaku daganga  nasi uduk dan gorengannya tak selalu laku. Dalam sehari, dia hanya mendapatkan untung sekitar Rp 100.000.

Kendati begitu, perempuan berusia 76 tahun itu merasa bersyukur dengan kondisinya.

 

Baca juga: 5 RT di Jakarta Timur Terendam Banjir akibat Luapan Kali Ciliwung

Mak Mben bahkan sering memberi nasi uduk gratis apabila ada yang meminta.

"Saya mah terserah siapa saja yang minta makan, minta nasi orang yang lewat bilang 'Bu lapar Bu' dikasih dan dibungkusin. Yang penting dia minta," tutur dia.

Mak Mben mengaku ikhlas membagi-bagikan nasi uduk dan gorengan secara gratis.

Dia menganggap hal ini sebagai sedekah dan "bekal" di akhirat nanti.

Selain itu, Mak Mben juga kerap mengizinkan tetangganya untuk berutang jika tak memiliki uang untuk membayar.

Baca juga: Polisi Akan Bentuk Tim Gabungan untuk Minimalisir Kasus Bentrok di Raffles Hills Depok Terulang

"Kalau ada yang utang, ditagih bayar syukur, kalau enggak juga udah. Kadang enggak pernah nagih. Mak suka enggak inget siapa yang punya utang," ucap dia.

"Tapi yang punya utang inget, dia bayar. Sekarang mah udah enggak dagang apa-apa, sudah pasrah lah, sudah tua," sambung Mak Mben.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com