Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mak Mben Hidup Sebatang Kara, Rumahnya yang Usang dan Penuh Sampah Akhirnya Direnovasi

Kompas.com - 13/02/2023, 09:48 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mak Mben, begitulah para tetangga menyapa nenek yang hidup sebatang kara di rumahnya yang tak terurus dan dipenuhi tumpukan sampah di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Setelah puluhan tahun menempati hunian tak laik itu, akhirnya Mak Mben mendapatkan bantuan renovasi rumah.

Kompas.com pun mengunjungi Mak Mben di gang sempit pada Jumat (10/2/2023) siang.

 

Baca juga: Kisah Mak Mben, Hidup Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah

Saat itu, Mak Mben sedang berbaring di atas lantai beralaskan kain tipis berwarna putih. Perempuan bernama asli Benah ini membuka percakapan dengan mengatakan, rumahnya yang berada di ujung gang tengah direnovasi.

"Rumah Mak lagi dirapiin, sekarang Mak tinggal di sini dulu di rumah keponakan namanya Adi," tutur Mak Mben.

Mak Mben tampak renta dan tak kuat lagi untuk duduk maupun berdiri dalam waktu yang lama.

Pendengaran Mak Mben sudah tak terlalu baik karena faktor usia.

Saat mengajaknya berbincang, Kompas.com perlu mengencangkan suara dan mengulang pertanyaan yang sama.

Mak Mben mengaku senang rumahnya direnovasi oleh pemerintah. Pasalnya, selama ini, dia menempati rumah yang kotor dan sempit.

"Kemarin dapat spring bed sama lemari dari Bu Ela. Rumah juga yang urus Bu Ela, dirapiin. Kasihan katanya nenek-nenek," kata Mak Mben.

Baca juga: Mak Mben Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah, Sempat Dagang Nasi Uduk dan Kasih Gratis ke Orang Membutuhkan

Mak Mben mengatakan bahwa selama rumahnya direnovasi dia tinggal bersama keponakannya.

Lantaran sulit berjalan, dan letak kamar mandi yang berada di luar rumah, Mak Mben terpaksa menggunakan popok dewasa.

"Kalau pengin kencing pake popok melulu, jadi beli popok aja. Kalau di rumah sendiri, kan, kalau mau kencing tinggal turun aja ke kamar mandi," ungkap Mak Mben diiringi tawa ringan.

Nenek berusia 76 tahun tersebut juga merasa senang lantaran banyak orang yang mengunjunginya beberapa hari ke belakang.

Para warga meminta agar Mak Mben bersabar menunggu rumahnya yang tengah diperbaiki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com