Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Tips dan Usul Ibu-ibu untuk Lindungi Anak dari Percobaan Penculikan...

Kompas.com - 13/02/2023, 11:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Yuni (64), seorang ibu bagi dua anak perempuan yang berdomisili di Kota Bekasi mengatakan bahwa ada beragam cara untuk melindungi buah hati dari percobaan penculikan.

Menurut dia, hal utama yang harus diperhatikan adalah antar dan jemput anak di sekolah, agar terhindar dari tidak kejahatan.

"Kalau itu (percobaan penculikan) di sekolah, setiap anak yang ingin pulang harus jelas (dijemput) orangtua apa bukan," ujar dia ketika dihubungi, Kamis (9/2/2023).

Adapun hal itu dituturkan oleh Yuni sebagai respons terhadap maraknya percobaan penculikan anak belakangan ini, seperti kasus percobaan penculikan seorang siswi SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial S (8) pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Tangan Digenggam Paksa, Anak SD di Pondok Kelapa Hampir Jadi Korban Penculikan

Menurut Yuni, jika anak hendak dijemput, pihak sekolah harus mewajibkan penjemput mengisi buku tamu.

"Kalau mau bawa anak pulang, harus isi daftar tamu di satpam, kalau perlu tinggalin KTP biar jelas (identitasnya)," tegas dia.

Jika ternyata yang menjemput bukan orangtua, pihak sekolah perlu mengontak ayah atau ibu murid bersangkutan.

Baca juga: Maraknya Percobaan Penculikan Anak Bikin Ibu-ibu Makin Khawatir

Menurut Yuni, setiap guru harus aktif dalam upaya pencegahan tersebut guna menjaga keamanan anak didiknya.

"Dari guru juga tetap harus mengontak orangtua kalau pun memang mereka yang jemput anak. Ini buat konfirmasi," kata Yuni.

Pengurus RT juga perlu aktif

Untuk di lingkungan rumah, Yuni menuturkan bahwa pengurus RT setempat juga perlu aktif menjaga anak-anak di lingkungannya.

Sebab, peran RT saat ini bukan hanya sekadar mengurus KTP dan kependudukan setempat.

"Mereka juga urus keamanan lingkungan termasuk anak. Jadi bisa bantu pantau anak-anak biar enggak kena culik," ucapnya.

Edukasi dini dan pemasangan CCTV

Anggi (25), seorang ibu bagi satu anak asal Jakarta, mengatakan bahwa edukasi dini juga diperlukan agar buah hati tidak menjadi korban penculikan.

"Kayak pengenalan terhadap bahaya di lingkungan sekitar. Kayak apa aja yang perlu dilakukan kalau ada orang asing mendekat," ucapnya ketika dihubungi, Kamis.

Namun, untuk memastikan keamanan anak, lingkungan di sekitar rumah juga perlu dilengkapi kamera CCTV.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com