Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD DKI Punya Mobil "Trauma Healing", Bisa Dioperasikan ke Luar Jakarta

Kompas.com - 13/02/2023, 18:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mempunyai dua unit mobil yang dapat memberikan layanan trauma healing kepada warga.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta M Ridwan mengatakan, dua unit mobil itu juga dapat dioperasikan di luar Ibu Kota apabila terjadi bencana.

"Insya Allah bisa dioperasikan untuk kegiatan trauma healing (layanan dukungan Psikososial)," ujar M Ridwan saat dikonfirmasi, Senin (13/2/2023).

Baca juga: BPBD DKI Punya 2 Mobil Trauma Healing untuk Pemulihan Psikososial Pasca-bencana

Ridwan mengatakan, pengiriman dua unit mobil pemulihan trauma milik BPBD DKI Jakarta itu tentu akan mempertimbangkan perjalanan menuju ke lokasi bencana di luar Ibu Kota.

"Jika ada pengiriman satgas bencana DKI untuk bantuan ke daerah bencana dan mungkinkan dapat di akses melalui jalan darat. Tentu tetap mempertimbangkan kebutuhan dan efektivitasnya," ucap Ridwan.

Ridwan menambahkan, dua unit mobil layanan psikososial bagi korban bencana ini bisa digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak.

"Itu mobilnya ada dua unit. Itu untuk dewasa dan anak-anak. Dewasa juga bisa konsultasi dan anak-anak untuk permainan," kata Ridwan.

Baca juga: Perempuan yang Dianiaya di Tol Jakarta-Merak Jalani Trauma Healing

Dua unit mobil layanan trauma healing itu dioperasikan apabila adanya pengungsian korban bencana.

Pengoperasian mobil layanan trauma healing itu juga bekerja sama dengan Asosiasi Psikolog Jakarta.

Psikolog itu nantinya akan memberi pelayanan konseling hingga hiburan bagi anak korban bencana.

Guna mendukung pelayanan itu, mobil tersebut juga dilengkapi dengan fasilits seperti televisi dan ruang konseling untuk para korban bencana dengan tujuan agar tidak berlarut dengan trauma psikologis.

"Jika bencana skala besar dan banyak terdapat titik-titik pengungsi mobil layanan LDP bisa di kerahkan sampai satu pekan, tetapi jika tidak terlalu besar dan hanya beberapa titik pengungsi hanya dilakukan satu sampai dua hari," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com