Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Diduga ODGJ yang Hina Institusi Polri di Depan Polsek Tambun Akan Diproses jika Terbukti Sehat Kejiwaan

Kompas.com - 14/02/2023, 13:25 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polres Metro Bekasi akan mendalami kasus penghinaan institusi Polri yang dilakukan oleh seorang pria yang diduga mengidap gangguan jiwa.

Kasie Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul mengatakan, pria diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut akan diperiksa kondisi kejiwaannya.

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan diketahui bahwa pelaku bukan ODGJ maka pria tersebut akan diproses lebih lanjut.

Baca juga: Buat Konten TikTok Menghina Polri di Depan Polsek Tambun, Seorang Pria Diduga ODGJ Ditangkap Polisi

"Sejauh ini kami hanya fokus pada perbuatan dia merekam dirinya di depan Polsek Tambun. Jika hasilnya dia (pelaku) bukan ODGJ, tentunya akan kami proses sesuai prosedur," ujar Hotma kepada wartawan, Selasa (14/2/2023).

Nantinya, terduga pelaku akan dijerat dengan UU ITE apabila dirinya terbukti bukan merupakan ODGJ.

Karena itu, untuk menentukan apakah pelaku bersalah atau tidak, pihak Polres Metro Bekasi membawa yang bersangkutan ke RS untuk diperiksa kejiwaannya.

Baca juga: Uang Rp 100 Juta Dalam Tas ODGJ yang Meninggal di Depok Akan Disumbangkan

"Akan dilakukan pemeriksaan kejiawaannya di RS. Masih diduga (ODGJ) ya, karena keterangan dari tetangga dan keluarga pelaku seperti itu," jelas Hotma.

Seorang pria ditangkap polisi karena membuat konten video TikTok yang menghina institusi Polri.

Dalam video rekaman yang beredar, pria itu tampak menghina Polri sambil duduk tepat di depan Polsek Tambun.

Baca juga: Hebohnya Penemuan Uang Rp 100 Juta dalam Tas Lansia ODGJ, Keluarga: Akan Disumbangkan ke Anak Yatim dan Masjid

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com, pria tersebut memakai kaus biru tua dan topi saat membuat konten bernada sensitif tersebut.

Sambil duduk di luar pagar area Polsek Tambun, pria itu dengan santai dan menantang pihak polisi agar menangkap dirinya.

"Hei polisi a****g kau. Tangkap gue nih kalau bisa. K****l kau kalau ngomong. B****t," ujar pria tersebut sambil tersenyum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Amankan Uang Tunai Rp 265.000 dari Tangan 13 Pelaku Pungli

Polisi Amankan Uang Tunai Rp 265.000 dari Tangan 13 Pelaku Pungli

Megapolitan
Kronologi Tewasnya Pengendara Sepeda akibat Motor Lawan Arus di Jalan Akses Marunda

Kronologi Tewasnya Pengendara Sepeda akibat Motor Lawan Arus di Jalan Akses Marunda

Megapolitan
Ayah Sultan Rif'at Sebut PT Bali Tower Tak Pernah Meminta Maaf

Ayah Sultan Rif'at Sebut PT Bali Tower Tak Pernah Meminta Maaf

Megapolitan
Dari Kaki Lima ke Kios Kontainer, Cerita Sultan Buka Usaha Rujak yang Viral

Dari Kaki Lima ke Kios Kontainer, Cerita Sultan Buka Usaha Rujak yang Viral

Megapolitan
Sapi yang Ditemukan Nelayan di Perairan Kali Baru Diduga Lepas dari Pelabuhan Tanjung Priok

Sapi yang Ditemukan Nelayan di Perairan Kali Baru Diduga Lepas dari Pelabuhan Tanjung Priok

Megapolitan
Usai Kaesang Jadi Kader, PSI Depok: Permintaan untuk Jadi Wali Kota Menguat

Usai Kaesang Jadi Kader, PSI Depok: Permintaan untuk Jadi Wali Kota Menguat

Megapolitan
Dua Pria di Tambora Pakai Uang Hasil Jambret Ponsel Tetangga untuk Beli Makan

Dua Pria di Tambora Pakai Uang Hasil Jambret Ponsel Tetangga untuk Beli Makan

Megapolitan
 Saat yang Punya Utang Lebih Galak dari Penagih, Pasutri Ditusuk di Bagian Mata dan Dada

Saat yang Punya Utang Lebih Galak dari Penagih, Pasutri Ditusuk di Bagian Mata dan Dada

Megapolitan
Meski Nihil Pengalaman Politik, Kaesang Tetap Didukung Jadi Ketum PSI

Meski Nihil Pengalaman Politik, Kaesang Tetap Didukung Jadi Ketum PSI

Megapolitan
Wacana Kaesang Jadi Ketum PSI, Pengamat: Modal Status Anak Presiden Tak Cukup, Harus Diuji

Wacana Kaesang Jadi Ketum PSI, Pengamat: Modal Status Anak Presiden Tak Cukup, Harus Diuji

Megapolitan
Ayah Sultan Sebut PT Bali Tower Belum Pernah Lihat Langsung Kondisi Anaknya Usai Terjerat Kabel Optik

Ayah Sultan Sebut PT Bali Tower Belum Pernah Lihat Langsung Kondisi Anaknya Usai Terjerat Kabel Optik

Megapolitan
 Manuver PSI Gaet Kaesang Dianggap Aji Mumpung, Manfaatkan “Privilege” Anak Presiden

Manuver PSI Gaet Kaesang Dianggap Aji Mumpung, Manfaatkan “Privilege” Anak Presiden

Megapolitan
Kegiatan Prostitusi Anak di Jakarta Tetap Muncul meski Terus Diberantas

Kegiatan Prostitusi Anak di Jakarta Tetap Muncul meski Terus Diberantas

Megapolitan
13 Pemalak Sopir Truk di Babelan Kerap Minta Uang sampai Rp 10.000, Kini Ditangkap Polisi

13 Pemalak Sopir Truk di Babelan Kerap Minta Uang sampai Rp 10.000, Kini Ditangkap Polisi

Megapolitan
Meski Sudah Mediasi, Belum Ada Kesepakatan Kompensasi Bali Tower untuk Sultan Korban Kabel Optik

Meski Sudah Mediasi, Belum Ada Kesepakatan Kompensasi Bali Tower untuk Sultan Korban Kabel Optik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com