“Mereka masih meyakini (agama Islam), mereka tetap bersyahadat, tidak ada yang melenceng dari rukun Islam, hanya keliru saja dalam pelaksanaan ritual. Jadi itu keinginannya sendiri saja," jelas Nur.
Baca juga: Ritual Sesat di Desa Cibugel Tangerang, MUI: Mereka Berdoa di Makam Palsu
Beredar isu di tengah warga setempat bahwa para peziarah yang ingin turut serta dalam ritual itu harus dijilat terlebih dahulu oleh seekor anjing.
Namun, setelah dimintai keterangan terkait isu tersebut, Aliyudin membantahnya.
"Aliyudin membantah terkait isu yang telah beredar tentang apabila banyak dijilat oleh anjing miliknya, maka akan semakin banyak rezeki. Itu tidak benar," kata Camat Cisoka Encep Sahayat.
"Aliyudin juga berjanji kalau dia akan meluruskan kembali terkait kegiatan atau ritual tersebut dan dia akan menghentikan yang dianggap menyimpang," imbuh dia.
(Penulis : Ellyvon Pranita/ Editor : Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.