Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergoki Truk Buang Cairan Diduga Limbah B3 di Cikarang, Satpol PP: Airnya Hitam, Bau, Bikin Mual

Kompas.com - 16/02/2023, 17:52 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Petugas Satpol PP yang menegur pengemudi truk limbah yang membuang muatannya di lapangan terbuka, yakni Padil, mengatakan bahwa cairan yang dibuang dari truk berwarna hitam dan mengeluarkan bau.

"Yang dibuang itu air, tapi air itu hitam. Ketika dibuang, mengeluarkan bau juga," kata Padil kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

Padil bahkan dibuat mual lantaran bau dari cairan yang diduga limbah tersebut.

"Saya sempat mual juga, karena memang pas dibuang, bau," tambah Fadil.

Baca juga: Petugas Satpol PP Pergoki Truk Buang Limbang di Lapangan Terbuka Cikarang

Ketika Padil menanyakan perihal cairan tersebut, sopir dan kernet truk itu menunjukkan gelagat yang aneh.

Padil mengatakan, sopir dan kernet berkilah bahwa cairan yang dibuang merupakan air bekas cuci piring.

"Yang bersangkutan bilang ke saya, itu mobil pengangkut air cucian piring, tapi kan kalau cucian piring pasti berbusa atau bau sabun, ini enggak bau (sabun) sama sekali," kata Padil.

Setelah mendokumentasikan aksi sopir dan kernet tersebut, Padil langsung membawa sampel air yang sudah dibuang, untuk selanjutnya dibawa ke Dinas Lingkungan Hidup.

"Contoh airnya sudah saya bawa. Cairannya hitam, saya enggak bisa memastikan itu cairan limbah atau apa, karena itu kewenangan dari Dinas Lingkungan Hidup," jelas Padil.

Baca juga: Tangis Ibu yang Dianiaya Anak karena Ambil Gorengan: Dia Banting Kursi ke Badan Saya, Sakit...

Sebelumnya, sebuah video singkat yang memperlihatkan satu unit truk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) diduga membuang limbah di lapangan terbuka beredar di media sosial Instagram.

Dalam video itu, ada petugas Satpol PP yang memergoki aksi pengemudi truk pengangkut limbah tersebut.

Kejadian itu diketahui terjadi di Lapangan Cilangkara, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Selasa (14/2/2023).

"Kenapa dibuang ke sini, memang sudah izin sama yang punya ini (lahan)? Ente sudah izin belum?" ujar petugas Satpol yang memergoki sopir dan kernet pembawa cairan limbah di dalam video yang beredar.

"Sudah," sahut pria yang ditegur oleh petugas Satpol PP.

Baca juga: MUI Sebut Ritual di Desa Cibugel Tangerang Bukan Aliran Sesat, tapi Tak Sesuai Ajaran Islam

Petugas itu selanjutnya kembali menanyakan soal limbah B3 yang diduga dibuang itu.

Usai ditegur, pria tersebut mengeluarkan selembar identitas untuk diberikan kepada petugas Satpol PP yang merekam aksinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertangkapnya Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang, Para Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

Tertangkapnya Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang, Para Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Mahfud MD Kunjungi MTS di Bekasi, Warga Berkerumun Ingin Lihat Cawapres

Mahfud MD Kunjungi MTS di Bekasi, Warga Berkerumun Ingin Lihat Cawapres

Megapolitan
Vandalisme Penempelan Stiker Caleg Diduga Banyak Terjadi di Bus TransJakarta

Vandalisme Penempelan Stiker Caleg Diduga Banyak Terjadi di Bus TransJakarta

Megapolitan
IPW Minta Polda Metro Percepat Proses Penyidikan Kasus Dugaan Pemerasan SYL

IPW Minta Polda Metro Percepat Proses Penyidikan Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
AHY: Lebih Sulit Jadi Wakil Rakyat yang Adil Dibandingkan yang Cerdas

AHY: Lebih Sulit Jadi Wakil Rakyat yang Adil Dibandingkan yang Cerdas

Megapolitan
KPU DKI: Pendaftaran KPPS Pemilu 2024 Dibuka 11 Desember, Butuh 215.362 Orang

KPU DKI: Pendaftaran KPPS Pemilu 2024 Dibuka 11 Desember, Butuh 215.362 Orang

Megapolitan
AHY Bahas Urusan Perut dan Lapangan Kerja Saat Kunjungi Santri di Depok

AHY Bahas Urusan Perut dan Lapangan Kerja Saat Kunjungi Santri di Depok

Megapolitan
Saat Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Menangis Dengar Pembelaan

Saat Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Menangis Dengar Pembelaan

Megapolitan
Berupaya Atasi Kenaikan Harga Cabai, Mendag Zulhas: Akan Berpengaruh Terhadap Inflasi

Berupaya Atasi Kenaikan Harga Cabai, Mendag Zulhas: Akan Berpengaruh Terhadap Inflasi

Megapolitan
Bawaslu DKI Akan Surati DPRD Terkait Kekurangan Ruang Gakumdu di Tingkat Kota

Bawaslu DKI Akan Surati DPRD Terkait Kekurangan Ruang Gakumdu di Tingkat Kota

Megapolitan
Dokter Ungkap Ada Peningkatan Kasus Pneumonia pada Anak di RSUP Persahabatan

Dokter Ungkap Ada Peningkatan Kasus Pneumonia pada Anak di RSUP Persahabatan

Megapolitan
Eks Petugas KPPS: Kalau Bisa Pemilu 2024 Jangan Serentak, Kasihan Petugas...

Eks Petugas KPPS: Kalau Bisa Pemilu 2024 Jangan Serentak, Kasihan Petugas...

Megapolitan
Korban Berharap Rihana-Rihani Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan Jaksa

Korban Berharap Rihana-Rihani Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan Jaksa

Megapolitan
Gelap Mata Suami yang Bakar Istri Hidup-hidup karena Cemburu Buta, lalu Kabur ke Rumah Tetangga

Gelap Mata Suami yang Bakar Istri Hidup-hidup karena Cemburu Buta, lalu Kabur ke Rumah Tetangga

Megapolitan
Tanggapi Pleidoi 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur, Oditur Militer Teguh Tuntut Hukuman Mati

Tanggapi Pleidoi 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur, Oditur Militer Teguh Tuntut Hukuman Mati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com