BEKASI, KOMPAS.com - Fasilitas instalasi onkologi dan radioterapi untuk penderita pasien kanker kini tersedia di Kota Bekasi.
Berlokasi di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, Jalan Pengasinan Rawa Semut Raya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, fasilitas penyembuhan kanker ini meliputi konsultasi hingga radioterapi.
"Fasilitasnya meliputi mulai dari konsultasi, deteksi dini, pemeriksaan diagnosis, kemoterapi, dan radioterapi serta tindakan pembedahan," ujar Direktur RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, Nendya Libriyani kepada awak media, Selasa (22/2/2023).
Baca juga: 15 Komplikasi Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai
Layanan pemeriksaan untuk diagnosa pasien juga tersedia di RS tersebut.
Para pasien dengan gejala kanker bisa datang dan diperiksa dengan alat yang tersedia di laboratorium pemeriksaan.
"Pemeriksaan laboratorium itu ada patologi klinis dan patologi anatomi, untuk menegakkan diagnosis, apakah pasien mengalami kanker atau tidak," jelas Nendya.
Dokter spesialis Onkologi Radiasi RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, Faisal Adam mengatakan, fasilitas radioterapi ini terbilang fasilitas yang jarang di Indonesia.
Banyak pasien kanker yang dirujuk ke Jakarta untuk mendapat perawatan Onkologi dan Radioterapi.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Kanker Paru-paru yang Penting Diketahui
Oleh sebab itu, diharapkan fasilitas ini bisa menjangkau penderita kanker agar lebih mudah mendapat perawatan.
"Kami berharap ini bisa melayani pasien yang belum terjangkau khususnya di Bekasi, Cikarang, Karawang karena selama ini mereka harus luar kota," ujar Faisal.
"Jadi, harapannya, kalau nanti sudah bekerja sama dengan BPJS, bisa semakin banyak lagi masyarakat yang terbantu dengan layanan kami," sambung dia.
Prinsip perawatan kanker dengan radioterapi
Adapun prinsip radioterapi yaitu memberikan dosis sebesar-besarnya pada tumor, dengan memberikan dosis sekecil-kecilnya pada jaringan sehat (therapeutic ratio).
Radioterapi dapat digunakan pada tahap awal kanker atau setelah kanker mulai menyebar.
Alat ini juga bisa digunakan untuk:
-Membuat perawatan lain lebih efektif, dan dapat dikombinasikan dengan kemoterapi atau digunakan sebelum operasi (radioterapi neo-adjuvant).
-Mengurangi risiko kanker kembali setelah operasi (radioterapi adjuvant).
-Meredakan gejala jika penyembuhan tidak memungkinkan (radioterapi paliatif).
Teknologi terbaru radioterapi memungkinkan untuk mendapatkan distribusi dosis yang baik ke tumor, melindungi jaringan sehat sehingga tumor terkontrol, dan angka kesembuhan meningkat.
Baca juga: Penyebab Kanker Paru-paru, Merokok Jadi Pemicu Utamanya
Efek samping akut yang terjadi akibat radioterapi tergantung pada area penyinaran seperti pada kepala dan leher yaitu mulut kering, air liur yang mengental, sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, sariawan, hingga kerusakan pada gigi.
Pada tenggorokan, leher dan dada yaitu gangguan menelan, bum sensation, batuk, serak atau perubahan suara.
Sedangkan di perut dan panggul yaitu mual, muntah, diare, cystitis dan disfungsi seksual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.