JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pelecehan seksual seorang perempuan di bus Transjakarta rute Monas-Pulogadung menggunakan kartu akses transportasi gratis Polri.
Kartu akses yang digunakan pelaku itu membuat pelaku pelecehan seksual itu sempat dikira sebagai anggota Polri.
Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko buru-buru membantah hal itu.
Menurut Trunoyudo, pelaku bisa memiliki kartu itu karena mencuri kartu milik anggota kepolisian di Pos Polisi kawasan Tambora, Jakarta Barat.
"Terkait dengan kartu identitas yang ditemukan, dan disampaikan melalui media sosial itu milik anggota Polri. Pelaku mengambil kartu tersebut di meja anggota Polri di Pos Polisi Tambora," kata Trunoyudo.
Baca juga: Perempuan Dilecehkan di Bus Transjakarta Monas-Pulo Gadung, Sempat Tahan Pelaku agar Tidak Kabur
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku bernama Mufarok (56) itu merupakan pekerja harian lepas di Pos Polisi Lalu Lintas kawasan Tambora.
Mufarok mengambil kartu akses tersebut dari meja anggota polisi bernama Adi Sutanto yang bertugas di pos polisi itu.
"Jadi saya tegaskan pelaku bukan merupakan anggota Polri," kata Trunoyudo.
Kini, Mufarok telah ditangkap untuk dimintai keterangan terkait tindak pelecehan seksual yang dilakukannya.
"Proses tetap akan dilakukan dalam proses pendalaman, baik itu secara interview. Dan yang saya tegaskan di sini adalah bukan merupakan anggota Polri," kata Trunoyudo.
Baca juga: Polda Metro: Pelaku Pelecehan Perempuan di Bus Transjakarta Monas-Pulogadung Bukan Polisi
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kelapa Gading bernama HFS (22) mengalami pelecehan seksual di bus Transjakarta rute Monas-Pulogadung pada Senin (20/2/2023).
Melalui sebuah utas di akun Twitter @everfiawiess, HFS mengungkapkan, seorang laki-laki menggesekkan alat kelamin ke bokongnya di antara keadaan Transjakarta yang padat.
"Saat menaiki bus, saya merasakan ada sesuatu yang aneh dan tidak wajar di daerah bokong saya. Sesekali, orang di belakang saya mengarahkan kakinya ke betis saya," tulis akun tersebut.
HFS pun meminta bantuan kepada seorang perempuan di sampingnya untuk meminta bantuan. HFS memanfaatkan aplikasi catatan di gawainya dengan menuliskan, "Mbak, tolong liatin laki2 dibelakang sy dia sengaja ya deket2? Liatin aja ya mbt."
"Selang beberapa menit, ibu itu langsung menarik saya untuk berada di tempat wanita banyak berdiri," sambung dia.
Baca juga: Transjakarta: Pelaku Pelecehan Seksual Sudah Ditangkap, Harus Ditindak Tegas
Ketika pelaku turun di Halte Rawa Selatan, Kemayoran, HFS menahan pelaku dengan dibantu dua orang pria agar tidak kabur. Namun, pelaku tetap berakhir lepas dan lari.
Ketika ditemui Kompas.com pada Selasa (21/2/2023), HFS mengaku tidak ingin memperpanjang ataupun melaporkan kasus ini lebih lanjut.
"Aku enggak mau perpanjang," kata HFS.
"Karena emang aku dari awal buat thread itu buat kasih awareness aja kalau kita semua bisa melawan balik dan bukan intensi aku untuk memperpanjang," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.