Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak ERP, Mahasiswa: Jalan Berbayar Tak Relevan!

Kompas.com - 23/02/2023, 15:13 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota DKI, Gambir pada Kamis (23/2/2023) siang.

Para mahasiswa menolak kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait soal sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP).

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPNVJ, Rifqi Adyatma menilai, kebijakan Pemprov DKI Jakarta soal penerapan ERP di jalan Ibu Kota tidak relevan di tengah ekonomi masyarakat baru saja pulih setelah pandemi Covid-19.

"Tuntutan kami menolak kebijakan ERP yang menjadi wacana PJ gubernur DKI Jakarta. Kenapa? Karena menurut kami hal tersebut tidak relevan karena per hari ini ekonomi warga Jakarta baru saja pulih dari Covid 19," ujar Rifqi, Kamis.

Baca juga: Demo Tolak Kebijakan ERP di Balai Kota DKI, Mahasiswa: Semuanya Kena Imbas

Rifqi mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan ia dan teman-temannya itu sebagai langkah membela sejumlah pengemudi ojek online dan rakyat yang menolak kebijakan jalan berbayar.

"Kami sangat-sangat menolak adanya kebijakan jalan berbayar di Ibu Kota karena kampus kami menjadi salah satu ruas jalan dan terkena dampak dari jalan berbayar tersebut," kata Rifqi.

Massa aksi dari mahasiswa UPNVJ tersebut datang ke depan Gedung Balai Kota sekitar pukul 13.36 WIB.

Massa aksi tersebut datang membawa bendera dan spanduk berwarna putih bertuliskan "Tolak Kebijakan ERP/jalan berbayar".

Spanduk tersebut dibentangkan oleh empat orang mahasiswa di depan gerbang pintu gedung Balai Kota DKI Jakarta.

"Kita tolak kebijakan jalan berbayar. Semua kena imbas. Pengemudi ojek online kena imbas," kata orator berteriak dari atas mobil komando.

Baca juga: Tolak Ajakan Pemprov DKI Bahas ERP, Ojol: Kalau Berunding, Nanti Kami Dikondisikan

Sebelum mahasiswa, sejumlah pengemudi dan driver taksi online juga telah menggelar unjuk rasa menolak penerapan jalan berbayar di Ibu Kota.

Saat didemo para driver ojol, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan akan menarik Raperda terkait ERP itu dari yang sebelumnya telah diserahkan ke legislatif Jakarta.

Namun, terbaru Dishub DKI Jakarta batal menarik Raperda dan lebih berkomunikasi dengan legislatif Jakarta berkait penyusunan raperda soal ERP.

Sistem ERP secara umum tercantum dalam Raperda Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PL2SE).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo berujar, jajarannya hanya akan berkomunikasi dengan legislatif Jakarta berkait penyusunan raperda soal ERP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com