Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Eks Kapolres Bukittinggi Jadi Kurir Narkoba, Bawa Sabu Teddy Minahasa dari Padang ke Jakarta...

Kompas.com - 23/02/2023, 14:41 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara disebut menjadi kurir narkoba milik Irjen Teddy Minahasa.

Fakta ini diungkapkan saksi mahkota Syamsul Ma'arif dalam persidangan kasus peredaran sabu yang dikendalikan Teddy di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (23/2/2023).

Syamsul Ma'arif merupakan asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan Dody Prawiranegara. Syamsul bertugas menukar barang bukti sabu dengan tawas atas perintah Dody.

Setelahnya, dia diminta untuk menghubungi anak buah Teddy, yakni Linda Pujiastuti yang dikenal dengan nama Anita Cepu.

Baca juga: Saksi Ungkap Kode Mainkan Ya Mas, Minimal Seperempat dari Teddy Minahasa ke AKBP Dody

"Saya disuruh telepon, saya bilang saya tidak mau karena membicarakan masalah sabu terhadap orang baru dengan label cepu, saya khawatir," kata Syamsul dalam persidangan.

Setelah menghubungi Linda, keduanya langsung membicarakan soal sabu. Kepada Syamsul, Linda mengaku mengetahui barang haram itu milik siapa.

"Pada tanggal 18 September (2022) saya bicara sama Linda bahwa barang yang ini (sabu) tidak bisa dibawa ke Jakarta. Saudara Linda harus datang mengambil kepada saya," papar Syamsul.

Syamsul menyarankan agar sabu seberat 5 kilogram tersebut dikirim menggunakan ekspedisi. Namun, Linda menolak usulan tersebut.

Alhasil, Dody bersama Syamsul mengirimkan barang bukti sabu yang disisihkan dari acara pemusnahan, kepada Linda dari Padang, Sumatera Barat ke Jakarta pada 22 September 2022.

Baca juga: AKBP Dody Minta Orang Kepercayaannya Tukar Barang Bukti Sabu dengan Tawas

"Sesampainya di sana di Merak, saudara Dody minta untuk pisah. Dia pengin langsung pulang ke rumah. Dia minta saya langsung ke rumah Linda," kata Syamsul.

Syamsul lalu menghubungi Imron alias Yoyon untuk menjemputnya di rest area Karang Tengah, Tangerang menuju kediaman Linda Pujiastuti.

"Setelah sampai saya serahkan, saya buka disaksikan sama Linda lima bungkus (sabu). Setelah itu saya pulang," sebut Syamsul.

Kemudian Syamsul meminta uang akomodasi kepada anak buah Teddy tersebut. Linda pun memberikan uang senilai Rp 50 juta kepada Syamsul Ma'arif.

Menurut jaksa dalam dakwaannya, Teddy terbukti bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.

Baca juga: Eks Kapolsek Kalibaru Dapat Upah Rp 70 Juta dari Hasil Jual 1 Kg Sabu Teddy Minahasa

Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com