Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Langkah Pencegahan Tak Surutkan "Nyali" Pelaku Lecehkan Penumpang Transjakarta, Apa yang Salah?

Kompas.com - 27/02/2023, 12:30 WIB
Larissa Huda

Editor

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri mengatakan, tambahan 20 armada bus pink akan dioperasikan secara bertahap.

"Bus pink hadir untuk meminimalisasi terjadinya pelecehan seksual. Kami ingin penumpang wanita dapat menikmati layanan transjakarta dengan merasa aman dan nyaman," ujar Apriastini.

Tahap pertama, 15 armada bus pink dioperasikan mulai hari ini di lima koridor, yakni Koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), Koridor 9 (Pinang ranti-Pluit), Koridor 13 (Ciledug-Tendean), dan PGC-Harmoni (5C).

Pada Maret 2023, ada tambahan lima unit armada bus pink yang akan dioperasikan. Adapun sepanjang 2022 lalu telah ada 10 bus pink yang kembali beroperasi di tiga koridor.

Baca juga: Buntut Pelecehan pada Penumpang, Heru Budi Minta Pengamanan di Bus Transjakarta Ditingkatkan

Kerahkan ribuan petugas

PT Transjakarta sebelumnya juga sudah mengerahkan 1.800 petugas untuk mencegah dan menangani pelecehan seksual yang kerap terjadi di halte dan bus.

Lagi-lagi, pengerahan petugas ini tak membuat pelaku takut dan jera meskipun pelaku t berujung ditangkap.

Transjakarta juga membuat saluran siaga atau hotline 112 dan pos pengaduan Pos Sahabat Anak dan Perempuan (POS SAPA) untuk melapor bila melihat atau menjadi korban pelecehan seksual.

PT Transjakarta juga berjanji akan mendampingi proses hukum apabila korban pelecehan seksual di bus melapor ke polisi. Untuk itu, Yoga mengimbau agar korban atau saksi berani melapor.

Baca juga: Sempat Melarikan Diri, Pelaku Pelecehan di Bus Transjakarta Monas-Pulogadung Nekat Loncat dari Halte

Punya keterbatasan

Pengamat transportasi Darmaningtyas menilai, petugas yang berjaga di dalam bus transjakarta sebenarnya cukup untuk mengatasi pelecehan seksual.

Namun, mengandalkan petugas saja dinilai tidak akan maksimal untuk mengatasi pelecehan seksual yang marak terjadi di dalam bus transjakarta.

"Tapi, kan pramusapa mengalami keterbatasan, tidak mungkin melihat penumpang satu per satu," ujar Darmaningtyas, Minggu (26/2/2023).

Darmaningtyas berujar, cara paling efektif mengatasi pelecehan seksual adalah dengan menyediakan bus khusus perempuan. PT Transjakarta diminta terus menambah jumlah armada bus khusus penumpang perempuan.

Baca juga: Tak Ada Habisnya, Pelecehan Seksual terhadap Penumpang di Transjakarta Kembali Terjadi

Ia menyampaikan, berdasarkan hasil survei Institut Studi Transportasi (Instran) pada 2008, sebanyak 83 persen dari 800 responden setuju agar penumpang perempuan dipisahkan dari penumpang laki-laki alias dibuatkan bus khusus perempuan.

(Penulis : Muhammad Naufal, Muhammad Isa Bustomi, Xena Olivia | Editor : Nursita Sari, Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com