Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri mengatakan, tambahan 20 armada bus pink akan dioperasikan secara bertahap.
"Bus pink hadir untuk meminimalisasi terjadinya pelecehan seksual. Kami ingin penumpang wanita dapat menikmati layanan transjakarta dengan merasa aman dan nyaman," ujar Apriastini.
Tahap pertama, 15 armada bus pink dioperasikan mulai hari ini di lima koridor, yakni Koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), Koridor 9 (Pinang ranti-Pluit), Koridor 13 (Ciledug-Tendean), dan PGC-Harmoni (5C).
Pada Maret 2023, ada tambahan lima unit armada bus pink yang akan dioperasikan. Adapun sepanjang 2022 lalu telah ada 10 bus pink yang kembali beroperasi di tiga koridor.
Baca juga: Buntut Pelecehan pada Penumpang, Heru Budi Minta Pengamanan di Bus Transjakarta Ditingkatkan
PT Transjakarta sebelumnya juga sudah mengerahkan 1.800 petugas untuk mencegah dan menangani pelecehan seksual yang kerap terjadi di halte dan bus.
Lagi-lagi, pengerahan petugas ini tak membuat pelaku takut dan jera meskipun pelaku t berujung ditangkap.
Transjakarta juga membuat saluran siaga atau hotline 112 dan pos pengaduan Pos Sahabat Anak dan Perempuan (POS SAPA) untuk melapor bila melihat atau menjadi korban pelecehan seksual.
PT Transjakarta juga berjanji akan mendampingi proses hukum apabila korban pelecehan seksual di bus melapor ke polisi. Untuk itu, Yoga mengimbau agar korban atau saksi berani melapor.
Baca juga: Sempat Melarikan Diri, Pelaku Pelecehan di Bus Transjakarta Monas-Pulogadung Nekat Loncat dari Halte
Pengamat transportasi Darmaningtyas menilai, petugas yang berjaga di dalam bus transjakarta sebenarnya cukup untuk mengatasi pelecehan seksual.
Namun, mengandalkan petugas saja dinilai tidak akan maksimal untuk mengatasi pelecehan seksual yang marak terjadi di dalam bus transjakarta.
"Tapi, kan pramusapa mengalami keterbatasan, tidak mungkin melihat penumpang satu per satu," ujar Darmaningtyas, Minggu (26/2/2023).
Darmaningtyas berujar, cara paling efektif mengatasi pelecehan seksual adalah dengan menyediakan bus khusus perempuan. PT Transjakarta diminta terus menambah jumlah armada bus khusus penumpang perempuan.
Baca juga: Tak Ada Habisnya, Pelecehan Seksual terhadap Penumpang di Transjakarta Kembali Terjadi
Ia menyampaikan, berdasarkan hasil survei Institut Studi Transportasi (Instran) pada 2008, sebanyak 83 persen dari 800 responden setuju agar penumpang perempuan dipisahkan dari penumpang laki-laki alias dibuatkan bus khusus perempuan.
(Penulis : Muhammad Naufal, Muhammad Isa Bustomi, Xena Olivia | Editor : Nursita Sari, Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.