Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dengan Ketinggian 130 Sentimeter Rendam Kelurahan Petir Tangerang

Kompas.com - 27/02/2023, 14:37 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Banjir dengan ketinggian berkisar 100-130 sentimeter merendam pemukiman warga di Kampung Cantiga, Jalan KH Al-Ma'Arief RW 6, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (27/2/2023).

Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas ringan hingga deras sejak Minggu (26/2/2023) siang.

Ratusan rumah warga terendam banjir dan membuat sebagian besar dari mereka yang terdampak harus mengungsi ke kediaman keluarga atau area Jagal Sapi di daerah itu.

"Ini kalau hujan lagi bisa setinggi genteng," ujar Wati (43) saat dijumpai di area pengungsian, Senin.

Baca juga: 300 KK Terdampak Banjir di Kota Bekasi

Wati mengatakan, curah hujan yang cukup signifikan ditambah luapan Kali Angke, membuat lingkungan tempat tinggal mereka menjadi rawan banjir.

Setiap kali banjir menggenangi lingkungan tersebut, air baru surut sepenuhnya setelah dua sampai tiga kemudian.

Air surut, kata Wati, akan terjadi asal wilayah mereka tidak diguyur hujan lagi.

"Biasanya bisa dua-tiga hari baru surut," ujarnya.

Saat ini para pengungsi berharap Pemerintah Kota Tangerang dapat segera menyalurkan bantuan.

"Belum ada (bantuan Pemkot) ini, tapi tadi pak RT udah mantau lihat situasi, mudah-mudahan bisa segera dikasih bantuan dan segera surut juga," kata Wati.

Baca juga: Banjir Hampir 1 Meter, Warga Kompleks Dosen IKIP Pilih Bertahan di Rumah

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah ibu-ibu dan anak-anak masih bertahan di pengungsian.

Sedangkan, para pria disebutkan masih berjuang untuk bekerja demi mencukupi kebutuhan mereka meski rumahnya dilanda banjir.

Saat ditelusuri Kompas.com, ketinggian banjir di lingkungan itu bisa mencapai sedada orang dewasa dengan tinggi badan sekitar 155 sentimeter.

Air genangan banjir itu pun terlihat kotor karena bercampur antara tumpukan sampah, comberan, dan luapan Kali Angke.

Airnya berwarna abu-abu kehitaman. Untuk orang-orang yang memiliki kulit sensitif, air tersebut sangat rentan membuat kulit terasa gatal-gatal dan iritasi.

Baca juga: Nekat Terjang Banjir, Motor-motor Mogok di Jalan KH Ahmad Dahlan Tangerang

Namun, di tengah banjir yang masih tinggi itu, masyarakat masih terlihat hilir-mudik di jalanan untuk sesekali mengambil bahan pangan.

Tidak sedikit pula, terlihat anak-anak yang dengan riang gembira bermain di air genangan banjir yang kotor itu.

"Iya senang karena bisa main renang," ucap Azwar (12).

Azwar bersama teman-temannya yang lain merasa biasa-biasa saja dengan air banjir itu. Mereka justru asyik bermain dan berkejar-kejaran ke sana kemari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com