Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mahfud MD Besuk D ke RS dan Bongkar Dugaan Pencucian Uang oleh Rafael Alun Trisambodo

Kompas.com - 01/03/2023, 05:33 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (20) terhadap D (17) hingga remaja tersebut koma berbuntut panjang.

Kini, ayah Mario yang merupakan mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kanwil Jakarta Selatan, Rafael Alun Trisambodo, ikut terseret dalam pusaran kasus ini.

Rafael ikut terseret bukan karena keterlibatannya dalam kasus penganiayaan, melainkan karena publik kemudian mempertanyakan sumber kekayaan Rafael.

Baca juga: Kondisi AG Pacar Mario, Kini Terpuruk dan Berharap Perlindungan KPAI

Sesaat usai kasus penganiayaan terhadap D ramai diperbincangkan publik, aksi pamer harta yang kerap dilakukan Mario juga muncul ke permukaan.

Mario sering terlihat memamerkan kendaraannya, seperti sepeda motor Harley Davidson dan Jeep Rubicon, yang bernilai fantastis.

Ketika ditelusuri lebih jauh, total nilai kekayaan ayah Mario ternyata menyentuh nilai Rp 56 miliar.

Publik merasa jumlah kekayaan ini tidak wajar dimiliki seorang pejabat publik setingkat Rafael.

Baca juga: D yang Dianiaya Mario Tak Lagi Koma, Ini Kondisi Terbarunya Menurut Tim Dokter

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD pun buka-bukaan soal sumber kekayaan Rafael yang disebut menyalahi aturan.

Menurut Mahfud, Rafael terindikasi melakukan pencucian uang sejak sepuluh tahun silam.

Mahfud mendapat laporan itu saat dirinya masih menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

"Saya punya suratnya dari Kejaksaan Agung pada 2012 dan dari PPATK sebenarnya 2013, berdasarkan surat yang dibuat tahun 2012 dari Kejagung. Kemudian 2013 sudah berkirim surat ke KPK tentang adanya beberapa hal yang diduga pencucian uang dan proses didapat yang tidak sah dari saudara Rafael Alun," kata Mahfud.

Baca juga: AG, Pacar Mario Dandy Satrio Minta Kesempatan untuk Ungkap Fakta

 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan akan memanggil Rafael ke Gedung Merah Putih pada Rabu ini untuk menelusuri sumber kekayaan Rafael.

"KPK besok akan mempelajari apakah dugaan itu perlu diteruskan ke sangkaan? Itu nanti kami lihat. KPK pasti profesional dan harus profesional," kata Mahfud.

Dugaan pencucian uang itu disampaikan Mahfud saat menjenguk D ke Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/2/2023) sore.

Mahfud terpantau tiba di rumah sakit sekitar jam 18.00 WIB. Dia tidak memberi sepatah kata pun saat memasuki lobi rumah sakit.

Mahfud hanya berjalan sembari tersenyum dan melambaikan tangan kepada awak media.

(Penulis : Dzaky Nurcahyo/ Editor : Ihsanuddin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com