Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu "Semprot" Anies, Kini Ketua DPRD DKI Diminta Jangan Galak terhadap Formula E 2023

Kompas.com - 01/03/2023, 11:39 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi diminta tidak bersikap galak terhadap penyelenggaraan mobil listrik Formula E Jakarta 2023.

Hal ini diminta Ketua Steering Comittee (SC) Formula E 2023 Bambang Soesatyo alias Bamsoet, mengingat Prasetyo resmi menjadi penasihat SC Formula E 2023.

Saat meminta Prasetyo tak bersikap galak, Bamsoet terdengar tidak menunjukkan nada bicara yang bercanda.

Baca juga: Daftar Lengkap Panitia Formula E 2023: Bobby Nasution, Prasetyo Edi, Sahroni Jadi Penasihat

"Mudah-mudahan Pras (Prasetyo) nanti tidak galak-galak lagi," ucap Bamsoet saat mengumumkan struktur panitia Formula E 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (28/2/2023).

Pernyataan Bamsoet lantas mengundang gelak tawa dari beberapa orang yang mengikuti kegiatan tersebut.

Bamsoet mengaku sempat berkomuniksai dengan Prasetyo berkait Formula E 2023. Kepada Bamsoet, Prasetyo meminta maaf karena tidak bisa menghadiri kegiatan di Ancol itu.

Bamsoet menyebutkan, Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut mendukung penyelenggaraan Formula E 2023.

"Dititipi salam oleh Pras, mohon maaf tidak datang. Sampaikan ke teman-teman wartawan, saya (Prasetyo) mendukung kegiatan ini. Demikian, Pras, Ketua DPRD DKI Jakarta," urai Bamsoet saat menyampaikan pesan Prasetyo.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Jadi Panitia Formula E, Bamsoet: Mudah-mudahan Pras Tidak Galak Lagi...

Pernyataan Prasetyo yang disampaikan Bamsoet ini lantas disambut tepuk tangan oleh orang-orang yang mengikuti kegiatan tersebut.

Untuk diketahui, Prasetyo kerap bersikap kritis terhadap penyelenggaraan Formula E Jakarta 2022.

Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, kerap terkena "semprot" oleh Prasetyo.

Salah satunya adalah saat Anies ngotot menggelar Formula E Jakarta di area Monas, Jakarta Pusat.

Prasetyo yang saat itu juga menjabat ketua DPRD DKI Jakarta mengancam tak akan menyetujui anggaran Formula E.

Baca juga: Deretan Pejabat Jadi Panitia Formula E 2023, Ada Bobby Nasution dan Ketua DPRD DKI

Ia menilai, Monas yang merupakan kawasan cagar budaya tak tepat untuk dijadikan Formula E.

"Saya akan memanggil (Anies Baswedan) dan saya hari ini masih punya palu. Kalau dia kan punya uang, saya punya palu. Kalau palu itu enggak saya ketok, enggak akan terjadi apa-apa," kata Prasetyo, 13 Februari 2020.

"Saya akan seperti itu. Kalau dia keras, saya juga akan keras," sambung politisi PDI-P ini.

Sebagai informasi, pejabat publik yang menjadi panitia Formula E 2023 tidak hanya Prasetyo saja.

Wali Kota Medan Bobby Nasution serta anggota DPR Ahmad Syahroni juga menjadi penasihat SC Formula E 2023.

Baca juga: Formula E Jakarta Digelar Juni 2023, Ananda Mikola: Kondisi Sirkuit Masih Baik

Adapun penasihat SC Formula E 2023 lainnya adalah pebalap Ricardo Gelael, eks pebalap Tinton Soeprapto, serta Anondo Eko.

Kemudian, jabatan ketua official comittee (OC) Formula E 2023 diemban Ananda Mikola dan wakil ketua OC diemban Akbar Himawan Buchari.

Ananda Mikola sebelumnya mengaku ingin ajang balap mobil listrik Formula E Jakarta 2023 didukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Berdasarkan jadwal resmi dari FEO, Formula E Jakarta bakal berlangsung pada 3 dan 4 Juni 2023.

Kali ini, Ananda dipercaya menjadi ketua panitia menggantikan Ahmad Sahroni dalam ajang Formula E tahun lalu.

Baca juga: Penonton Formula E 2023 Jakarta Ditargetkan Mencapai 50.000 Orang

"Rencananya begitu (dukungan BUMN). Kita belum roadshow ini kan baru dibentuk struktur panitianya baru dibentuk tadi (Senin) malam, maka langsung ini dan mulai sekarang kita kerja," ujar Ananda di kawasan Ancol, Selasa kemarin.

Berbeda dengan sebelumnya, kata Ananda, saat ini ajang balapan mobil listrik Formula E digelar dua sesi dalam dua hari.

Dengan demikian, ajang Formula E sebelumnya itu akan menjadi evaluasi agar penyelenggaraan pada tahun ini lebih baik.

"Saya bilang memang kan tahun ini balapan dua kali, tujuh hari atau dua minggu sebelum hari H nanti kita akan melakukan simulasi untuk traffic," kata Ananda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com