Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Penganiayaan Warga oleh Prajurit TNI di Depok, Tak Ada yang Menolong meski Terjadi di Muka Umum

Kompas.com - 02/03/2023, 10:38 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang berseragam TNI yang menganiaya pria di Toko Buah Mughi Barokah di kawasan Leuwinanggung, Tapos, Depok, telah diketahui identistasnya.

Pelaku merupakan seorang anggota aktif TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Serka W.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Penerangan AD (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari berdasarkan hasil penelusuran Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.

“Hasil pendalaman sementara dapat diinformasikan bahwa terduga pelakunya adalah oknum anggota TNI dengan inisial Serka W,” ujar Hamim saat dikonfirmasi, Rabu (1/3/2023).

Menurut dia, penganiayaan itu bermula ketika mobil yang dikemudikan Serka W ditabrak motor korban saat melintas di Jalan Akses Tol Cimanggis, Leuwinanggung, Depok.

Serka W lantas mengejar korban dan tak lama kemudian terjadi penganiayaan di Toko Buah Mughi Barokah pada Selasa (28/2/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

Baca juga: Kesaksian Pemilik Toko Buah di Depok Saat Anggota TNI AD Aniaya Warga

“Melihat korban tidak berhenti dan melanjutkan laju motornya, Serka W berusaha mengejar, dan saat kondisi jalan macet akhirnya terkejar dan terjadi pemukulan sebagaimana yang terlihat dalam sebuah akun Instagram,” kata Hamim.

 

Aksi penganiayaan viral di media sosial

Aksi penganiayaan yang dilakukan Serka W terhadap korban ternyata direkam oleh seorang warga yang berada di dalam mobil pribadi.

Rekaman video itu pun viral setelah diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08.

Dalam rekaman video itu, oknum TNI itu memukuli seorang pria yang sudah tersungkur di dalam toko.

Padahal, ada seseorang yang mencoba melerai penganiayaan. Akan tetapi, oknum tersebut tetap menghajar korban yang sudah tak berdaya.

Selain dipukul, korban pun juga ditendang.

"Informasi awal kejadian ini akibat korban menyenggol mobil Avanza hitam milik anggota TNI. Sudah meminta maaf namun akhirnya tetap terjadi tindakan kekerasan," bunyi keterangan unggahan tersebut.

Baca juga: Prajurit TNI AD Pukuli Orang di Toko Buah Kawasan Depok, Berikut Kronologinya

 

Kesaksian pemilik toko buah

Pemilik toko buah bernama Suhadi (47) menceritakan kronologi penganiayaan yang terjadi pada Selasa (28/2/2023) itu.

Menurut dia, mulanya korban yang mengendarai motor dari Leuwinanggung datang ke toko untuk meminta perlindungan.

Pasalnya, korban saat itu tengah dikejar-kejar Serka W karena dituduh menabrak mobilnya.

"Jadi dia (korban) datang ke sini meminta perlindungan, tapi kita kondisi juga lagi ramai melayani pembeli ya," kata Suhadi.

Tak lama kemudian, Serka W datang dan langsung memukul korban di depan toko.

"Awalnya korban dipukul di luar, terus korban masuk ke dalam dan tetap dikejar pelaku," kata Suhadi.

Baca juga: Anggota TNI AD Aniaya Warga di Depok, Tak Ada yang Berani Hentikan Aksinya

Akibatnya, korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya, terutama di bagian wajah.

 

Tak ada yang berani hentikan tindakan Serka W

Selama penganiayaan itu berlangsung, tak ada satu pun warga yang menghentikan tindakan Serka W.

Padahal, situasi di tempat kerjadian penganiayaan terdapat banyak orang yang juga sedang berteduh.

Suhadi mengatakan, para pembeli dan warga hanya bisa berdiam diri saja lantaran khawatir menjadi korban salah sasaran kemarahan anggota TNI AD tersebut.

"Takutnya kalau ikut ngelerai nanti malah jadi sasaran. Dikira pelaku, nanti malah rekan korban," ujar dia.

Kendati begitu, Suhadi mengatakan, hanya rekan korban saja yang berani menengahi tindakan penganiayaan itu.

"Yang misahin hanya rekan korban. Begitu dia ngelerai katanya hampir kena pukul juga," imbuh dia.

 

TNI AD sesalkan tindakan Serka W

Pihak TNI AD menyesalkan insiden pemukulan yang dilakukan prajuritnya kepada seorang warga sipil di Toko Buah Mughi Barokah itu.

Hamim menyatakan, prajurit berinisial Serka W itu akan diproses hukum.

“TNI AD menyesalkan kejadian tersebut dan akan menindaklanjuti dengan proses hukum sesuai kesalahan yang dikakukan,” ujar Hamim.

Saat ini, TNI AD melalui Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya tengah melakukan proses lanjutan terhadap prajurit tersebut.

Namun, Hamim belum menyebutkan dari satuan atau personel mana Serka W. Perkembangan akan disampaikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com