Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditetapkan Tersangka, Eks Camat Cabul di Kota Bekasi Kini Ditahan

Kompas.com - 02/03/2023, 15:44 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Eks Camat di Kota Bekasi, Cecep Muntasar yang terjerat kasus pencabulan anak tiri telah ditetapkan sebagai tersangka.

Usai penetapan tersangka, Cecep kini mendekam di Polres Metro Bekasi Kota dan kasusnya masuk ke tahap penyidikan.

"Prosesnya sedang dilakukan penyidikan. Terhadap tersangka, sudah ditahan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota," jelas Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki saat dikonfirmasi awak media, Kamis (2/3/2023).

Hengki mengatakan, sejauh ini baru Cecep yang ditahan oleh polisi. Cecep pun kini terancam hukuman di atas 5 tahun penjara.

Baca juga: Eks Camat di Kota Bekasi Diduga Cabuli Anak Tiri, Pelaku Ajak Damai dan Minta Korban Cabut Laporan

"Dijerat kasus perbuatan cabul, ancaman hukumannya di atas 5 tahun," ucap Hengki.

Sebagai informasi, Cecep sudah ditangkap polisi karena diduga kuat mencabuli SA. Cecep ditangkap pada Senin (20/2/2023) lalu.

"Iya, benar memang (diamankan)," ujar Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).

Penangkapan Cecep ini dilakukan usai keluarga korban membuat laporan kepolisian.

Laporan itu teregister dengan Nomor STTLP/B/356/II/2023/RESTRO BKS KOTA/POLDA METRO JAYA.

Adapun kekerasan dan pencabulan yang diterima oleh korban diduga sudah terjadi hingga beberapa tahun lamanya.

Hal itu diungkapkan oleh EL (40) yang merupakan tante dari SA. Kepada tantenya, SA mengatakan perbuatan cabul Cecep telah dilakukan sejak korban duduk di kelas 2 SD di rumahnya di kawasan Perwira, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Baca juga: Aksi Bejat Eks Camat di Kota Bekasi, Perkosa Anak Tiri sejak Korban Masih Kelas 2 SD

"Saat anak ini mengadu kepada saya, dia mengaku sudah (dicabuli) dari kelas 2 - 6 SD, itu dia dicabuli dan berhubungan layaknya suami-istri kepada keponakan saya," ungkap EL kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).

Ia sendiri mengaku tidak menyangka perihal perilaku bejad Cecep. Sebab, SA tak pernah bercerita soal aksi bejad Cecep.

Perbuatan bejad bertahun-tahun itu baru terkuak usai SA melaporkan kejadian pahit itu kepada EL.

Berdasarkan hasil visum, korban pun mengalami sejumlah luka seperti memar dan infeksi.

"Hasil visumnya sudah ada, ada gesekan, memar merah dan infeksi," ucap EL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com