Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bejat Eks Camat di Kota Bekasi, Perkosa Anak Tiri sejak Korban Masih Kelas 2 SD

Kompas.com - 23/02/2023, 09:07 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tak ada yang mengetahui pasti apa yang ada di dalam isi kepala seorang eks camat di Kota Bekasi berinisial CM. CM diduga kuat mencabuli anak tirinya sendiri yakni SA (11).

Bukan satu kali, tindakan bejat CM diduga telah berlangsung berkali-kali dalam kurun waktu bertahun-tahun. Menurut keterangan tante dari SA, CM sudah mencabuli SA sejak korban duduk di bangku kelas 2 SD.

Kepada tantenya, SA juga mengaku telah dicabuli di rumahnya, kawasan Perwira, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

"Saat anak ini mengadu kepada saya, dia mengaku sudah (dicabuli) dari kelas 2-6 SD, itu dia dicabuli dan berhubungan layaknya suami-istri kepada keponakan saya," ungkap EL kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Anak Tiri yang Diduga Dicabuli Eks Camat di Bekasi Alami Trauma dan Ketakutan

EL mengaku tidak menyangka pelaku melecehkan korban. Sebab, SA tak pernah bercerita soal aksi bejad CM. SA baru melaporkan kejadian yang dialaminya kepada EL beberapa waktu lalu.

Diketahui ibu kandung

Tak hanya ayah tirinya, ibu kandung dari SA bahkan diduga mengetahui apa yang dilakukan oleh CM.


"Benar (ibu kandungnya tahu), karena anaknya ini mengadu kepada saya," ungkap EL.

Hal itu diketahui saat EL bertanya ke korban. Korban pun menjawab bahwa ibunya mengetahui kejadian tersebut.

Namun, sang ibu dianggap tak berupaya untuk mencegah pencabulan itu dengan melaporkan pelaku ke polisi atau orang terdekatnya.

Baca juga: Eks Camat di Bekasi Cabuli Anak Tiri, Ibu Kandung Korban Diduga Tahu dan Membiarkan

Kala itu, ibundanya hanya memberi pesan agar anaknya tidak mendekati terduga pelaku.

"Anak itu menjawab bahwa mamanya mengetahui kejadian ini. Saya tanya lagi, anak itu menjawab lagi 'hal itu biasa, jangan didekati papi (ayah tirinya)'," ungkap EL.

Tak hanya pencabulan, lanjut EL, korban juga disebut mendapat kekerasan fisik dari ibundanya.

EL mengatakan, kekerasan akan diterima oleh korban ketika ia berbuat salah, meski itu hanya kesalahan kecil.

"Kekerasan ada, mulutnya dikasih kotoran, terus dikasih (disumpal) kaus kaki. Terus pahanya sering kali diinjak oleh ibunya," ungkap EL.

Fisik korban terluka, psikis pun terganggu

Akibat kekerasan seksual itu, alat vital korban pun mengalami luka. Hal itu diketahui berdasarkan hasil visum yang telah dijalani korban.

Baca juga: Camat Penjaringan Larang Ketua RT di Pluit Bongkar Coran yang Tutupi Saluran Air, Ini Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com