Bus yang akan ditumpangi rombongan masih berada di depan sekolah dan belum ada tanda-tanda keberangkatan.
Bahkan, pihak sekolah memundurkan waktu keberangkatan yang semula pukul 07.30 WIB menjadi sekitar pukul 08.00 WIB.
Walaupun waktu keberangkatan sudah dimundurkan atas alasan cuaca ekstrem, tapi guru tetap tidak memperbolehkan K ikut.
"Aku punya video parent lain memvideokan anak-anaknya naik ke bus. Sementara, K di luar kelas berdiri saja enggak bisa naik bus cuma bisa melihat teman-temannya saja. Benar-benar ngenes banget," ujar N.
K hanya bisa menangis melihat teman-temannya naik ke dalam bus.
N mengatakan, dirinya sempat melayangkan protes terhadap sekolah anaknya. Tetapi, pihak sekolah hanya bisa memahami apa yang dirasakan N sebagai orangtua.
"Buat aku, mereka enggak memahami sih. Mereka enggak memahami perasaan anak, psikologi anak, mental anak. Kalau sekolah militer, it's okey lah, tapi ini playgroup. Apalagi tujuan field trip itu bagus untuk anak-anak. Ini aku sayangkan banget," ujar N.
Kompas.com sudah mengonfirmasi peristiwa ini ke pihak sekolah K. Namun, pihak sekolah tidak bisa mengklarifikasi peristiwa itu secara langsung. Pihak sekolah akan memberikan klarifikasi kepada Kompas.com dalam waktu dekat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.