JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Markas PMI Jakarta Utara (Jakut), mulai menurun pada Sabtu (4/3/2023) sore.
Berdasarkan perkembangan data yang dihimpun dari Markas PMI pada Sabtu pukul 18.00 WIB, tercatat terdapat 19 kepala keluarga dengan total 71 jiwa yang masih bertahan di posko darurat bencana.
Baca juga: Polri Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang sampai 14 Hari ke Depan
Koordinator Posko Darurat Bencana PMI Jakarta Utara Hendra mengatakan, sebagian pengungsi yang telah meninggalkan posko itu karena rumahnya masih dapat ditempati. Namun, ada juga yang memilih menumpang di rumah keluarganya dari pada di pengungsian.
"Jadi ada penurunan dari pengungsian yang kemarin jumlahnya 278 jiwa," ujar Hendra saat dijumpai di Markas PMI Jakarta Utara, Sabtu.
Dari 71 pengungsi di Markas PMI yang ada saat ini, di antaranya meliputi 23 anak-anak, tujuh lansia dan 41 orang dewasa.
Hendra memastikan bahwa pengungsi di Markas PMI Jakarta Utara merupakan korban selamat dan warga sekitar yang terdampak. Mereka didominasi dari warga Kampung Tanah Merah.
"Jadi memang, pengungsi di sini rata-rata karena rumahnya sudah enggak bisa ditempatin. Kedua, ada juga rumahnya tidak rusak berat, jadi mereka mengamankan diri dulu sampai lokasi aman," kata Hendra.
"Karena kejadian kemarin itu, mereka ada semacam masih ketakutan," tambahnya.
Baca juga: RSPP Terima 26 Pasien Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 1 di Antaranya Meninggal Dunia
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tiga tenda peleton berwarna biru yang didirikan di lapangan Markas PMI Jakarta Utara, untuk para pengungsi.
Di dalamya, terdapat tempat tidur yang berjejer di sudut tenda. Terlihat, beberapa warga tengah beristirahat, berbincang dan menyantap makanan.
Sementara itu, petugas dan relawan tampak sibuk menyiapkan makanan dan serta perlengkapan untuk pada pengungsi.
Sebagai informasi, kebakaran di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam. Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Baca juga: Polisi Periksa Saksi dan Kumpulkan CCTV untuk Cari Tahu Sumber Api Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Embusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.