Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Sekitar Depo Pertamina Plumpang Pasrah jika Direlokasi: Asal Nyaman dan Terjamin

Kompas.com - 05/03/2023, 21:56 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana relokasi warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang baru saja disuarakan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi mengatakan area di sekitar Depo Pertamina Plumpang adalah wilayah berbahaya. Karenanya Jokowi berencana untuk melakukan relokasi, entah itu warga sekitar yang pindah atau Depo Pertamina Plumpang.

Menanggapi pernyataan tersebut, sebagian warga yang mayoritas berdomisili di Jalan Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, mengaku pasrah.

Muhammad Syairuddin (54) menyatakan bahwa dirinya tidak muluk-muluk. Syairuddin yang rumahnya habis dilalap si jago merah mengaku tak punya pilihan.

Baca juga: Jokowi Sebut Solusi Kebakaran Plumpang: Depo Dipindah ke Reklamasi atau Warga Direlokasi

Andai diberi hunian baru di luar area Depo Pertamina Plumpang, Syairuddin mengatakan bakal menerima kesempatan tersebut.

"Setelah insiden kebakaran, hal yang paling saya butuhkan adalah tempat tinggal. Tidak di sini pun sepertinya tidak mengapa. Sebab rumah menjadi kebutuhan paling penting sekarang," kata Syairuddin pada Minggu (5/3/2023).

Sahlan (69), warga yang juga terdampak kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang mengaku tak memiliki banyak pilihan andai diberi tawaran.

Sahlan yang saat ini statusnya mengontrak hanya bisa mengikuti instruksi sang pemilik. Ia tidak bisa memilih layaknya korban kebakaran lainnya.

Baca juga: Warga Korban Kebakaran Pertamina Koja soal Wacana Relokasi: Apa Kata Nasib Saja

“Terserah yang punya rumah, saya enggak ngerti lah. Yang menentukan kan yang punya rumah, saya cuma ngontrak,” ujar Sahlan.

Sementara itu, Ryan (34), pemilik usaha warkop di Jalan Tanah Merah mengaku akan mengikuti instruksi pemerintah bila relokasi yang dilakukan berlangsung adil.

Ia tidak akan pilih-pilih karena pengalaman yang lalu membuatnya trauma.

“Takut, selalu ada rasa takut. Rumah warga kebakar, takut kesambar. Saya ikut orang aja, kalo disuruh pindah ya saya pindah,” ungkap Ryan.

Baca juga: Duka Plumpang: Dari Peristiwa sampai Wacana Relokasi

“Berat sebenarnya, soalnya mau pindah ke mana lagi, Jakarta sudah padat. Tapi kalau direlokasi (ke tempat) yang lebih baik, adil, dan fasilitasnya lengkap, saya tidak masalah," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com