Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bocah Dilarang Ikut "Field Trip", Komnas PA: Disiplinkan Anak Bukan dengan Sakiti Hati

Kompas.com - 06/03/2023, 12:47 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait memberi tanggapan soal bocah 4 tahun yang dilarang mengikuti field trip sekolah ke Scientia Square Park, gara-gara telat 5 menit.

Sebelumnya, K (4) tidak mengikuti field trip atau jalan-jalan sambil belajar karena dilarang guru-guru di sekolah karena telat datang.

"Ya tentunya dalam perspektif anak ya, pendisplinan penting sebagai proses untuk mendidik anak, tetapi harus fleksibel," ujar Arist kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Sedihnya Bocah 4 Tahun Dilarang Guru Ikut Field Trip karena Telat 5 Menit

Arist mengatakan, sebuah kegiatan acara di luar sekolah (ekstra) harus mengedepankan waktu yang fleksibel.

Sebab, ada banyak faktor yang menjadi penyebab anak-anak terlambat datang, salah satunya fakto eksternal.

"Kan itu ada banyak faktor kan, harus fleksibel, mendisiplinkan anak itu enggak dengan cara yang membuat anak sakit hati," kata Arist.

Baca juga: Anaknya Ditinggal Field Trip di Depan Mata, Sang Ibu: Sekolah Tak Paham Perasaan dan Mental Anak

Diketahui, K datang terlambat karena faktor cuaca. Pada hari H keberangkatan, hujan deras terjadi dan beberapa titik banjir.

Meski sudah berangkat awal, K tetap tiba lima menit melebihi ketentuan waktu.

"Tidak bisa itu dipersalahkan karena cuaca, hambatan, tabrakan, itu kan mungkin bisa saja terjadi, jadi harus fleksibel di waktu," ujar Arist.

Arist menyampaikan, harus ada tenggang waktu dalam setiap menyelenggarakan kegiatan.

"Fleksibilitasnya harus ada, ada perhitungan kalau nanti insiden dan lain sebagainya," imbuh dia.

Baca juga: Anaknya Dilarang Ikut Field Trip karena Telat 5 Menit, Sang Ibu: Itu Berlebihan untuk Balita

Arist sangat menyayangkan sikap pihak sekolah yang tidak mengizinkan K mengikuti field trip.

Terlebih, keberangkatan field trip juga ditunda setengah jam, di mana seharusnya K masih bisa mengikuti acara itu.

"Harus fleksibel dengan aturan keras, ternyata kan berangkatnya juga terlambat loh, jadi gimana, harus ada perspektif anaknya," kata Arist.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com