"Ya namanya anak kecil nangis dong. Dia ngamuk banget," ungkap N.
Selain bersedih, N mengatakan bahwa K juga jadi merasa bersalah karena tidak bisa mengikuti field trip akibat datang terlambat.
"Dia kadang masih suka merasa bersalah gitu. Dia bilang, 'iyaa, aku terlambat'. Dia ingat betul itu dia terlambat sehingga enggak boleh masuk," kata N.
N menjadi tak tega menceritakan keseruan kegiatan field trip yang diikuti oleh teman-teman K.
Kekerasan pada anak
Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), menanggapi peristiwa itu. Menurut dia, ada satu hal yang dilupakan pihak sekolah dalam pendisiplinan anak.
Arist memahami bahwa pendisiplinan anak itu penting dilakukan sedini mungkin, tetapi harus dengan cara yang sesuai.
"Ya tentunya dalam perspektif anak ya, pendisiplinan penting sebagai proses untuk mendidik anak, tetapi harus fleksibel," ujar Arist kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).
Baca juga: Bocah 4 Tahun Dilarang Ikut Field Trip karena Telat, Komnas PA: Itu Kekerasan dan Tidak Mendidik
Arist mengatakan, sebuah kegiatan acara di luar sekolah harus mengedepankan waktu yang fleksibel karena ada sejumlah faktor yang bisa menjadi penghambat.
"Tidak bisa itu dipersalahkan karena cuaca, hambatan, tabrakan, itu kan mungkin bisa saja terjadi, jadi harus fleksibel di waktu," ujar Arist.
Terkait K yang sampai menangis dan merasa bersalah, Arist menilai adanya bentuk kekerasan di situ.
"Segala bentuk kegiatan yang mengakibatkan anak sakit hati, kemudian juga trauma, itu bentuk kekerasan. Jadi saya kira apa yang dilakukan pihak sekolah itu merupakan kekerasan," tambah Arist.
Arist sangat menyayangkan sikap pihak sekolah yang tidak mengizinkan K, apalagi dengan kenyataan keberangkatan juga tertunda.
"Berangkatnya kurang 30 menit lagi, anak itu sudah datang (tetap tidak boleh ikut), nah itu merupakan kekerasan, tidak mendidik," ujar Arist.
Kompas.com sudah mengonfirmasi peristiwa ini ke pihak sekolah K. Namun, pihak sekolah tidak bisa mengklarifikasi peristiwa itu secara langsung.
Pihak sekolah akan memberikan klarifikasi kepada Kompas.com dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.