Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

417 Bus Transjakarta Akan Dilelang, 21 Unit di Antaranya Tersisa Tabung Gas, Kursi, dan Pelek

Kompas.com - 08/03/2023, 21:40 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim mengungkapkan bahwa 21 unit bus Transportasi Jakarta (Transjakarta), yang bakal dilelang, saat ini kondisinya hanya terdiri dari tabung gas, kursi, serta pelek.

Untuk diketahui, secara keseluruhan terdapat 417 unit bus transjakarta yang bakal dilelang Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta.

Adapun proses pelelangan akan dilakukan setelah barang milik daerah (BMD) berupa kendaraan dinas operasional (KDO) itu dihapuskan.

Sementara ini, penghapusan aset itu tengah berproses di Komisi C DPRD DKI Jakarta, setelah diajukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melalui BPAD DKI Jakarta.

Baca juga: DPRD DKI Bahas Pengajuan Penghapusan 417 Bus Transjakarta

"Dari 36 unit bus, sisa 21 (unit). Setelah 21 pun yang ada cuma tabung (gas), kursi, dan pelek," sebut Lukmanul, saat rapat bersama Dishub DKI Jakarta serta BPAD DKI Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Usai mengungkap kondisi terkini armada bus tersebut, Lukmanul lantas bertanya kepada Sektetaris Dishub DKI Jakarta Ismanto maksud dari 21 unit bus Transjakarta yang hanya tersisa tabung gas, kursi, serta pelek itu.

"Ini coba juga dijelaskan ke kita. Sisa 21 unit ini cuma tabung gas dan kursi. Rangka (bus) masih ada atau enggak?" tanya dia kepada Ismanto.

Dalam rapat tersebut, Ismanto tak menjawab pertanyaan dari Lukmanul Hakim.

Saat ditemui usai rapat, Ismanto juga tetap tak memberikan jawaban yang jelas soal alasan mengapa 21 bus itu disebut tersisa tabung gas, kursi, serta pelek.

Ia berdalih, ada unit bus yang memang terparkir setelah tidak terpakai.

Kemudian, saat sedang terparkir, terdapat masalah terkait keamanan di lokasi parkir tersebut.

"Pasca-dioperasikan, itu kan disimpan dulu. Ada proses-proses itu. Mungkin ada isu pengamanan terhadap aset (36 unit bus), sisi lain ada hal barangkali ada isu penjarahan, jadi muncul 21 (unit bus)," urai Ismanto.

Ia mengaku akan mengklarifikasi perihal 21 unit yang hanya tersisa tabung gas, kursi, serta pelek, tersebut.

"Ya, mungkin nanti akan kami klarifikasi lebih lanjut dan dijelaskan lah," ucap Ismanto.

Berdasarkan data Dishub DKI yang diterima Kompas.com, tertulis bahwa 36 unit bus itu terparkir di Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Dari 36 bus tersebut, sebanyak 18 unit di antaranya merek Ankai berbahan bakar gas serta 18 unit sisanya merek Inobus yang juga berbahan bakar gas.

Sebagai informasi, Dishub DKI melalui BPAD DKI akan menghapus 417 unit bus tersebut karena usia bus itu tergolong tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com