JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berujar bahwa relokasi warga Jalan Tanah Merah Bawah di sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, tak akan berlangsung secara tiba-tiba.
Untuk diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mendirikan zona aman (buffer zone) di sekitar Depo Pertamina Plumpang.
Dengan demikian, warga di sekitar depo tersebut akan terdampak relokasi.
Baca juga: Saat Warga Tanah Merah Jadi Korban Politik Berkepanjangan, Keselamatan Dikorbankan…
"Enggak harus hari ini tiba-tiba relokasi, kan enggak. Relokasi kan juga perlu perencanaan," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Ia turut menyatakan, relokasi itu akan berlangsung karena pembangunan buffer zone merupakan solusi jangka pendek untuk mengatasi permasalahan Depo Pertamina Plumpang.
Sementara itu, kata Heru, relokasi Depo Pertamina Plumpang merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan yang sama.
Baca juga: Jawaban Pemprov DKI atas Kritik Penerbitan IMB Kawasan Tanah Merah
Adapun Depo Pertamina Plumpang terbakar hebat pada 3 Maret 2023. Akibatnya, sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 49 orang luka-luka.
"Kan Pak Menteri (BUMN) sudah bilang, deponya direlokasi, ya itu kan jangka panjang. Jangka pendeknya, tentunya harus bikin buffer zone," tutur Heru.
Diberitakan sebelumnya, pembuatan buffer zone diputuskan usai Menteri BUMN Erick Thohir menggelar rapat dengan PT Pertamina soal kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Adapun rapat digelar pada Senin (6/3/2023).
Baca juga: IMB Sementara Warga Tanah Merah Diributkan, Patutkah Anies Baswedan Disalahkan?
Menurut Erick, buffer zone akan didirikan dalam jarak 50 meter dari pagar Depo Plumpang.
Dengan kata lain, permukiman warga yang berjarak 50 meter dari pagar akan tergusur.
“Kita akan membuat buffer zone sekitar kilang Pertamina, tidak hanya di Plumpang tapi juga di Balongan dan Semarang. Di Plumpang, jaraknya 50 meter dari pagar, dan ini menjadi solusi bersama yang kita harap didukung Pemda dan masyarakat,” urai Erick, Senin.
Menurut dia, masyarakat yang terdampak dan kehilangan rumah akan diberikan fasilitas rumah sewa untuk ditempati sementara.
Dia mengatakan, pembuatan buffer zone serta relokasi warga akan berlaku hingga pemerintah menetapkan keputusan selanjutnya.
“Korban-korban yang terkena dampak (tergusur), akan kita rawat dan kita pastikan penyewaan rumah buat mereka," ucapnya.
"Serta mendorong dan membantu kehidupan mereka beberapa bulan ke depan, sampai ada kepastian dan keputusan lainnya,” lanjut Erick.
Ia menegaskan, relokasi terhadap warga itu membutuhkan komunikasi intens dengan pemerintah daerah setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.