JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB) Mohamad Huda mengatakan, warga Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, memiliki rasa persaudaraan yang erat satu sama lain.
Pada Rabu (8/3/2023) malam, warga dari seluruh RT di wilayah RW 09 pun menggelar pertemuan menyikapi kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menghanguskan sejumlah rumah serta menewaskan 20 warga sekitar.
"Kalau warga di Tanah Merah itu satu sakit, sakit semua," ujar Huda kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (9/3/2023).
Dalam pertemuan tersebut, warga Tanah Merah melihat Pertamina belum menunjukkan tanggung jawab secara konkret atas musibah yang menimpa warga sekitar Depo Pertamina Plumpang.
Baca juga: Warga Tanah Merah Tuntut Pertamina Segera Rehab Rumah Korban Kebakaran Depo Plumpang
"Belum ada pertanggungjawaban Pertamina secara konkret terkait dari rumah yang terbakar, harta benda yang ludes terbakar. Itu semuanya bagaimana?" ucap Huda.
Oleh sebab itu, warga memutuskan untuk mengirimkan surat kepada Pertamina. Isi suratnya adalah meminta Pertamina bertanggung jawab atas kerugian materi dan imateri yang diderita warga setempat atas musibah kebakaran.
Warga menetapkan tenggat waktu selama sepekan kepada Pertamina untuk memenuhi tuntutan itu. Bila Pertamina tidak memenuhi tuntutan itu, warga akan mengajukan tuntutan yang lebih serius.
Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Baca juga: Tangis Keluarga Pecah Saat Jemput Jasad Hanifah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Setelah itu, api dengan cepat membesar karena dipicu banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Embusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.