Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Driver” Ojol Ancam Pemilik Warteg di Petojo, Awalnya gara-gara Menu Pesanan Ludes

Kompas.com - 10/03/2023, 17:45 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik Warteg Pembangunan, Heru Gunawan (35), diancam oleh pengemudi ojek online (ojol) berinisial DR (40).

Peristiwa ini terjadi pada 8 Maret 2023, pukul 12.30 WIB.

Ketika itu DR menerima pesanan pelanggan, dia kemudian meluncur ke Warteg Pembangunan. Setibanya di sana, DR tidak bisa memenuhi pesanan pelanggannya lantaran menu masakan yang dipesan sudah keburu ludes.

“Kan ada orderan masuk waktu jam makan siang, terus orderannya ada yang enggak ada, habis stoknya. Aku lupa matikan (menunya),” kata Heru dalam wawancara di wartegnya, di Jalan Pembangunan I, RW 001, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Pesanan Pelanggannya Habis, Driver Ojol Marah-marah dan Ancam Pemilik Warteg di Petojo

Saat Heru meminta DR untuk menghubungi pelanggannya, sang pengemudi ojol justru tidak terima dan diduga melontarkan kata-kata tidak pantas serta rasis.

“Dia malah marah-marah, mengancam bilang mau pecahin kepala (Heru). Ada pengancaman, sama bawa-bawa suku. Ada rasisnya. Terus dia dorong aku, ya aku diemin,” jelas Heru.

Aksi tersebut terekam kamera CCTV. Heru yang tidak terima atas perlakuan DR kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Metro Gambir melalui @polisigambir pada 9 Februari pukul 14.30 WIB.

Laporan tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Polsek Metro Gambir Kompol Mugia Yarry Junanda. Pihak kepolisian segera memproses laporan dan mengirim anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Petojo Utara serta Anggota Reserse Kriminal ke lokasi pada pukul 15.00 WIB.

Polisi kemudian membawa DR ke Pos RW 001, Petojo Utara dan meminta keterangan.

Namun, karena Heru sedang tidak di rumah, polisi kemudian memanggil istri Heru, Rini (38), sebagai perwakilan.

“Kasus ini sudah ditangani oleh Polsek Metro Gambir dan dilakukan langkah persuasif dengan mediasi kedua belah pihak,” kata Mugia saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Pelaku terbawa emosi

Menurut penjelasan Heru, DR pernah tiga kali terlibat dalam perbuatan yang sama.

“Sudah tiga kali ini. Dua kali dengan orang lain, sekali yang terakhir ini sama aku. Aku rekam, sorot ini (CCTV), kan ada suaranya. Jadi aku dengar dia ngomong apa saja, salah satunya pengancaman,” kata Heru.

Sementara berdasarkan penjelasan Rini, DR mengaku kepada polisi bahwa dirinya terbawa emosi saat kejadian berlangsung.

Baca juga: Diancam Driver Ojol karena Pesanan Habis, Pemilik Warteg di Petojo Lapor Polisi

“Dia sempat berontak saat dipanggil polisi. Tangannya ditarik (enggak mau dipegang). Waktu ditanya kenapa (bisa sampai mengancam), bilangnya terbawa emosi,” jelas Rini.

Rini juga mengatakan bahwa hari ini akan ada pemanggilan lagi untuk Heru dan DR di kantor RW 001. Namun, belum ada informasi lebih lanjut terkait jadwal pemanggilan tersebut dari Mugia.

“Saya pastikan dulu,” kata Mugia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com