Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Raya Bekasi ke Arah Pulo Gebang Banyak Lubang, Pengendara Motor: Mengganggu dan Bikin Macet

Kompas.com - 13/03/2023, 17:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Raya Bekasi arah Cakung menuju Pulo Gebang di Jakarta Timur memiliki banyak lubang.

Salah satu pengendara motor bernama Herman (34) mengatakan, jalan berlubang ini mengganggu aktivitasnya melintas di sana.

"Saya sering lewat sini jadi kayak sudah terbiasa. Cuma ya tetap keganggu," kata dia di lokasi, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Kondisi Jalan Raya Bekasi ke Arah Pulo Gebang yang Berlubang Bikin Macet

Sebab, ia kesulitan untuk menyalip kendaraan lain di depannya lantaran jalanan penuh lubang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (13/3/2023), kendaraan bermuatan besar rata-rata melintas di jalur paling kanan, tepatnya di jalur yang memiliki lubang cukup dalam.

Sementara kendaraan yang lebih kecil seperti mobil boks, mobil pribadi, dan truk pikap lebih sering melintas di bagian tengah jalur.

Untuk bagian kiri jalur, sebagian besar kendaraan yang melintas adalah sepeda motor. Namun, beberapa motor masih ada yang melintas di sisi tengah dan kanan jalur.

"(Kondisi jalur berlubang) bikin macet juga soalnya kendaraan pada melambat. Kalau ngebut bahaya nanti motornya rusak karena jeblos," tutur Herman.

Baca juga: Jalan Daan Mogot Ambles, Diduga Akibat Proyek Crossing Saluran Air Dinas SDA DKI

Pengendara motor lainnya, Zulfikar (28), menuturkan hal serupa. Jalur berlubang sangat mengganggu lantaran menyebabkan kemacetan.

Ia melanjutkan, jalur itu juga bahaya untuk dilintasi ketika musim hujan.

Sebab, lubang-lubang di sepanjang jalur itu akan tertutup genangan.

Bagi yang jarang melintasi Jalan Raya Bekasi arah Cakung menuju Pulo Gebang, mereka tidak akan tahu bahwa genangan itu berasal dari lubang yang cukup dalam.

"Saya baru beberapa kali lewat sini belum lama ini, pertama kali lewat pernah motor masuk lubang. Untungnya saya lagi pelan-pelan karena takut licin," ungkap Zulfikar.

Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Rekayasa Arus Lalin akibat Amblesnya Jalan Daan Mogot

Jalanan tersebut dipenuhi lubang sedalam 3-7 sentimeter ya dan menyebar di seluruh titik, mulai dari tengah hingga tepi jalur.

Namun, lubang-lubang di tengah jalur hanya memiliki kedalaman sekitar 3 cm.

Sementara itu, sejumlah lubang di dekat trotoar pembatas jalan dari arah yang berlawanan nampak lebih dalam.

Deretan lubang di dekat trotoar itu masih memiliki genangan air. Bahkan, ada satu lubang dengan kedalaman sekitar 7 cm dengan air masih menggenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com