Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2023, 21:45 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan berbagai upaya demi menemukan penyebab utama munculnya kucuran air di Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Kepala Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Selatan Heru Suwondo menyebut, ada enam pihak yang terlibat dalam misi pencarian ini.

"Tadi pagi kami sudah berkoordinasi untuk penanganan air yang keluar di Jalan Metro Pondok Indah, tetapi hasilnya nihil karena kami belum berhasil menemukan sumbernya," ujar Heru kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Kucuran Air dari Pembatas Jalan Bikin Jalanan di Pondok Indah Rusak dan Berlubang

Heru mengungkap tim gabungan yang terdiri dari PAM Jaya, Kelurahan Grogol Selatan, Kelurahan Pondok Pinang, Sudin Bina Marga, Sudin Sumber Daya Air, dan Sudin Lingkungan Hidup telah membongkar dua titik yang diduga menjadi sumber munculnya genangan air.

Tim gabungan melakukan penggalian dengan berbagai alat bantu di median Jalan Metro Pondok Indah seperti bor dan ekskavator.

"Hari ini kami membongkar dua titik di median Jalan Metro Pondok Indah untuk menelusuri saluran yang diperkirakan jadi penyebab, tapi memang belum ditemukan," ungkap Heru.

"Kami juga telah menguji sampel air yang ada di lokasi, namun hal itu belum menunjukkan titik terang," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, genangan air menutupi sebagian ruas Jalan Metro Pondok Indah, terutama di depan PIM 2.

Baca juga: Genangan Air di Jalan Metro Pondok Indah Bukan Akibat Kebocoran Pipa PAM Jaya

Genangan air mulai membanjiri sebagian ruas jalan yang berada tepat di bawah south skywalk yang menghubungkan PIM 1 dengan PIM 2.

Genangan tersebut membasahi ruas Jalan Metro Pondok Indah kurang lebih sejauh 100 meter hingga mulut underpass arah Kebayoran Lama.

Kucuran air terus mengalir dari pembatas Jalan Metro Pondok Indah dan berujung pada genangan yang tidak pernah kering.

Akibatnya sebagian ruas jalan di area tersebut dewasa ini mengalami kerusakan. Beberapa lubang mulai tampak di beberapa titik.

Guna meminimalisasi kejadian tidak terduga, ada beberapa traffic cone serta water barrier berwarna oranye yang ditempatkan di aspal yang berlubang.

Akibatnya, setiap kendaraan yang melalui Jalan Metro Pondok Indah harus mengurangi kecepatan lajunya usai sebagian badan jalan ditutupi oleh pembatas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com