Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Juga Ditangkap, Eksekutor Pembacok Pelajar SMK di Bogor Diduga Disembunyikan Keluarga

Kompas.com - 16/03/2023, 06:48 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian masih belum menangkap pelaku utama berinisial ASR (17) pembacokan pelajar kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Warga 1, Kota Bogor, Jawa Barat.

Korban ditebas oleh pelaku ketika tengah menyebrang di lampu merah Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Jumat (10/3/2023).

Pelaku berinisial MA (17) dan SA (18) ditangkap di dua lokasi berbeda setelah bersembunyi dari kejaran polisi. Sementara satu pelaku lainnya, yakni ASR (17) masih buron.

Hingga saat ini, Plh Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Eka Chandra Mulyana mengatakan, polisi belum menemukan titik terang terkait keberadaan eksekutor pembacokan siswa SMK itu.

Baca juga: Masih Buron, Eksekutor Pembacokan Siswa SMK di Bogor yang Kabur Punya Catatan Kriminal Lain

"Kami sedang berupaya mencari ASR melalui kerabat dan keluarga. Namun saat ini belum ada titik terang, namun tetap kami optimalkan," kata Eka, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (15/3/2023).

Eka menjelaskan, proses pencarian ASR ini terus dilakukan dengan bantuan informasi yang didapatkan oleh kepolisian, termasuk informasi yang didapatkan dari pihak keluarga ASR itu sendiri.

Namun,Eka mengakui pihak Polresta masih belum menemukan titik terang keberadaan ASR ini. Sementara itu, kepolisian menaruh kecurigaan bahwa keluarga turut menyembunyikan ASR.

"Kemungkinan kecurigaan kami disembunyikan. Ya, namanya orangtua ke anaknya. Tapi, kami imbau kalau disembunyikan ketika disembunyikan kami proses," ungkap Eka.

Baca juga: Usai Bacok Siswa SMK di Bogor, Tiga Pelaku Sempat Kembali ke Sekolah dan Bohongi Guru

Catatan kriminal sang eksekutor

Menurut Eka, ASR alias Tukul yang kini duduk di bangku kelas XI ternyata merupakan residivis jambret telepon seluler.

"Berdasarkan catatan polsek setempat pernah terlibat masalah hukum jambret handphone, terhadap anak di bawah umur juga," kata Eka.

Menurut Eka, ASR juga sangat jarang pulang ke rumahnya. Eka mengindisikasikan bahwa ASR bersembunyi di rumah kerabat atau rekannya.

"ASR ini kemungkinan berada di tempat kerabat atau temannya. Secara keseharaian memang jarang tinggal di rumah, lebih banyak tinggal dengan teman atau menginap di luar," jelas Eka.

Baca juga: Kronologi Siswa SMK Tewas Dibacok di Bogor, Sempat Dituntun Baca Syahadat oleh Pedagang Kopi

Adapun orangtua ASR, kata Eka, telah berpisah. Ibunya merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Sementara ayahnya merupakan buruh serabutan.

Eka menerangkan ASR alias Tukul merupakan pelaku yang duduk di paling belakang ketika dibonceng menggunakan PCX putih. Saat kejadian ASR mengenakan topi berwarna kuning.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terkuak Sosok Tukul Pembacok Siswa SMK Bogor: Orangtua Pisah, Residivis Jambret Hingga Jarang Pulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com