Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2023, 09:26 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mario Dandy Satrio (20), pelaku penganiayaan remaja berinisial D (17), diisukan pernah melakukan tindakan tercela lainnya beberapa tahun silam.

Mario disebut-sebut pernah langsung kabur sesaat setelah mengisi bahan bakar mobil yang dikendarainya di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Informasi itu pertama kali mencuat dari akun Twitter @logikapolitikid.

Akun tersebut mengeklaim bahwa Mario yang saat itu mengendarai mobil BMW berwarna putih langsung tancap gas usai operator SPBU mengisi bahan bakar mobilnya hingga full tank.

Pihak SPBU tidak bisa memastikan

Kompas.com menelusuri dugaan tindakan tercela yang dilakukan Mario.

Kami langsung mendatangi SPBU Kodam Bintaro 34-12304 di Jalan Bintaro Permai Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang diduga menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sejumlah petugas SPBU tak menyangkal bahwa peristiwa yang ramai dibicarakan warganet adalah fakta.

Mereka masih mengingat betul kejadian dua tahun silam yang terjadi di SPBU tersebut.

Bahkan ada lebih dari dua petugas yang menyatakan hal serupa dan masih memiliki memori yang jelas soal peristiwa tersebut.

Baca juga: Pengemudi BMW yang Kabur Usai Isi Bensin Diduga Mario Dandy, Ini Kata Petugas SPBU

Namun dari memori yang masih terawat, tidak ada satu pun petugas yang mengetahui perawakan pengemudi BMW seperti apa, termasuk operator SPBU yang mengisikan bahan bakar ke mobil BMW.

Latar belakang waktu kejadian yang terjadi pada dini hari menjadi penyebab utama.

Sosok pengemudi yang diduga Mario itu terlihat samar-samar karena tidak ada cahaya yang mampu menembus kaca film mobil BMW.

"Waktu itu latar waktunya kan dini hari, jadi perawakan wajahnya tidak terlihat. Yang jelas pengendara BMW langsung kabur ketika operator kami mengambil mesin pembayaran EDC," kata salah satu petugas SPBU pada Kamis (16/3/2023).

"Jadi kalau ditanya pengemudi itu adalah pemuda yang lagi viral (Mario) atau tidak, kami tidak tahu," tegas dia.

Operator SPBU terpaksa menomboki kerugian

Pengemudi BMW diketahui mengisi bahan bakar jenis Pertamax Turbo sebanyak 61 liter.

Berdasarkan harga Pertamax Turbo waktu itu, total biaya yang seharusnya dibayar pengemudi BMW adalah Rp 602.000.

Namun karena pengemudi tersebut langsung ngacir usai diisi bensin full tank, beberapa operator SPBU yang bertugas harus menanggung akibatnya.

Baca juga: Pengemudi BMW Kabur Setelah Isi Bensin Full Tank, Petugas SPBU Ganti Rugi Rp 602.000

Sekitar empat atau lima operator, kata salah satu petugas SPBU, sepakat untuk urunan. Mereka rela merogoh kocek pribadi yang ditimbulkan pengemudi BMW agar perusahaan tidak merugi.

"Saat itu operator yang mengisi bahan bakar ke mobil BMW namanya Dhiaz. Dia akhirnya mengajak rekan satu shift-nya untuk urunan atau patungan usai pengemudi BMW kabur," ungkap sang petugas SPBU.

Pengemudi ketakutan

Tak berselang lama setelah peristiwa kejadian, perwakilan keluarga pengemudi BMW langsung mendatangi SPBU Kodam Bintaro 34-12304.

Viralnya video rekaman CCTV yang disebarkan di media sosial disebut menjadi penyebab utama.

Pasalnya keluarga pengemudi BMW disebut baru tahu bahwa ada salah satu anggota keluarganya yang ngacir tanpa membayar sepeserpun usai mengisi bahan bakar.

"Itu kan kejadiannya dini hari, pas siang atau besoknya kalau tidak salah, pamannya itu langsung datang ke sini (SPBU). Dia meminta maaf dan memohon agar kasus yang dibuat oleh salah satu anggota keluarganya tidak diperpanjang," bener sang petugas SPBU.

"Dia lantas membayar segala kerugian yang ditimbulkan dan kami bersepakat berdamai waktu itu. Walau ada beberapa pihak yang merasa "gemas" dan ingin melihat sosok pengemudi seperti apa. Sayangnya kata si pamannya itu si pengemudi takut, jadi tidak berani balik lagi," tambah dia.

Polisi tak punya data pelaku

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro mengaku pihaknya tidak bisa memastikan bahwa pengemudi BMW adalah sosok Mario atau bukan.

Tedjo tidak bisa memastikan perihal tersebut lantaran tidak ada catatan arsip soal insiden yang terjadi meski pihak kepolisian sempat terlibat.

"Untuk pengendara mobil BMW kami tidak tahu apakah itu Mario atau bukan, Karena tidak ada Laporan Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," ujar Tedjo saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Polisi Tak Bisa Pastikan Pengemudi BMW yang Kabur Usai Isi Bensin adalah Mario Dandy

BAP memang sengaja tidak dibuat karena pihak kepolisian langsung memediasi kedua belah pihak di TKP.

Alhasil petugas yang diutus saat itu, kata Tedjo, hanya datang ke lokasi SPBU tanpa mencatat data-data lengkap, seperti nama dan lain-lain.

"Tidak lama setelah kejadian, pihak keluarga langsung membayar kerugian yang ditimbulkan. Jadi kami langsung mediasi di tempat," ungkap Tedjo.

"Jadi penyelesaiannya seperti itu dan kasus kami anggap sudah selesai saat itu juga," imbuh dia.

Dianggap hanya iseng

Berdasarkan catatan pemberitaan Kompas.com, peristiwa itu terjadi pada 30 Juli 2021 sekira pukul 04.15 WIB.

Dhiaz Adiansyah, operator yang bertugas saat itu mengaku, dirinya harus merogoh kocek pribadi untuk membayar kerugian usai pengendara BMW kabur.

“Untuk kerugian ditanggung bertiga yang kerja shift malam,” ujar Dhiaz, dikutip dari pemberitaan kompas.com.

Dhiaz mengungkap pengendara BMW mengisi bensin jenis Pertamax Turbo sebanyak 61 liter.

Ia mengaku harus menanggung kerugian sebesar Rp 602.000 akibat peristiwa tersebut.

Polisi saat itu tak menjerat pengemudi itu dengan proses pidana karena dianggap hanya kelakuan remaja iseng.

Baca juga: Pengemudi BMW yang Kabur Setelah Isi Bensin Full adalah Remaja Iseng, Kini Sudah Damai

Terlebih, pihak keluarga juga sudah membayar tagihan bensin yang sempat tak dibayar oleh pengemudi.

“Keluarganya balik ke TKP dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan, antara pihak keluarga dengan SPBU,” ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pesanggrahan saat itu, AKP Achmad Fajrul Choir.

“(Motifnya) iseng. Yang datang balik ke SPBU keluarganya (kakak pengemudi),” tambah Fajrul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sore Mencekam di Pasar Kutabumi, Anggota Ormas Serang Pedagang dan Jarah Dagangan...

Sore Mencekam di Pasar Kutabumi, Anggota Ormas Serang Pedagang dan Jarah Dagangan...

Megapolitan
Muncikari Incar Remaja Putri ke Dalam Prostitusi 'Online', KPAI: Darurat RUU Pengasuhan Anak

Muncikari Incar Remaja Putri ke Dalam Prostitusi "Online", KPAI: Darurat RUU Pengasuhan Anak

Megapolitan
Saat Tembok Roboh Hancurkan Bagian Depan 3 Rumah Warga dan 4 Motor di Duren Sawit...

Saat Tembok Roboh Hancurkan Bagian Depan 3 Rumah Warga dan 4 Motor di Duren Sawit...

Megapolitan
Jalanan Lokasi Tembok Roboh di Duren Sawit Tempat Main Anak-anak, Warga: Untung Tak Ada Korban

Jalanan Lokasi Tembok Roboh di Duren Sawit Tempat Main Anak-anak, Warga: Untung Tak Ada Korban

Megapolitan
'Nyanyian' Sopir Truk yang Kerap Dipalak Didengar Polisi, 13 Pelaku Pungli Pun Ditangkap

"Nyanyian" Sopir Truk yang Kerap Dipalak Didengar Polisi, 13 Pelaku Pungli Pun Ditangkap

Megapolitan
Saat Pabrik di Bekasi Dianggap Bikin Alat Ukur Kualitas Udara Jakarta Bermasalah, KLHK Diminta Bertindak...

Saat Pabrik di Bekasi Dianggap Bikin Alat Ukur Kualitas Udara Jakarta Bermasalah, KLHK Diminta Bertindak...

Megapolitan
Motornya Rusak Tertimpa Tembok Roboh, Warga Duren Sawit: Itu Satu-satunya Milik Keluarga Saya...

Motornya Rusak Tertimpa Tembok Roboh, Warga Duren Sawit: Itu Satu-satunya Milik Keluarga Saya...

Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik dari Kemarin, tapi Masih Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik dari Kemarin, tapi Masih Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Megapolitan
Menanti Kejutan PSI dan Kaesang di Depok, Jadi Cawalkot?

Menanti Kejutan PSI dan Kaesang di Depok, Jadi Cawalkot?

Megapolitan
Motor Lawan Arus Kembali Renggut Korban Jiwa, Kali Ini Korbannya Pesepeda

Motor Lawan Arus Kembali Renggut Korban Jiwa, Kali Ini Korbannya Pesepeda

Megapolitan
Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Megapolitan
Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Akhirnya Bersedia Direlokasi ke Rusun, tapi Tetap Tuntut Hunian di KSB

Warga Kampung Bayam Akhirnya Bersedia Direlokasi ke Rusun, tapi Tetap Tuntut Hunian di KSB

Megapolitan
Penderitaan Bertubi-tubi Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar, Tak Ada yang Menolong, Kini Tak Mampu Bayar Biaya RS

Penderitaan Bertubi-tubi Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar, Tak Ada yang Menolong, Kini Tak Mampu Bayar Biaya RS

Megapolitan
Misteri Sapi Terdampar di Tengah Laut Jakut, Ditemukan Lemas oleh Nelayan, Akhirnya Dijual...

Misteri Sapi Terdampar di Tengah Laut Jakut, Ditemukan Lemas oleh Nelayan, Akhirnya Dijual...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com