Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harmonisasi Islam, Tionghoa, dan Betawi dalam Arsitektur Masjid Tjia Kang Hoo...

Kompas.com - 31/03/2023, 13:42 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat sebuah masjid di bilangan Jakarta Timur yang dapat menjadi contoh indahnya harmonisasi antara ajaran agama Islam dengan budaya China dan betawi.

Masjid tersebut dikenal dengan nama Masjid Tjia Kang Hoo yang berlokasi di Jalan H. Soleh, RT 02/RW 07, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Masjid yang memadukan arsitektur agama Islam, budaya China dan Betawi ini didirikan di tengah permukiman warga mayoritas etnis Tionghoa yang menganut agama Budha dan Konghucu.

Dikutip dari laporan TribunJakarta.com, Masjid Tjia Kang Hoo berdiri pada lahan seluas 793 meter persegi dan bangunan dengan luas 297,5 meter persegi.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tjia Kong Hoo, Muhamad Wildan Hakiki (29) mengatakan pendirian masjid digagas sang ayah Budiyanto Tjia dengan tujuan untuk menyiarkan agama Islam.

Baca juga: Cerminan Harmoni di Masjid Tjia Kang Hoo Pasar Rebo, Ada Percampuran Unsur Islam, Tionghoa, dan Betawi

"Memang inginnya Masjid model China, karena lingkungan di sini China semua. Inginnya kita kayak merangkul, ingin menyiarkan Islam," kata Wildan di Jakarta Timur, Kamis (30/3/2023).

Nama Tjia Kang Hoo yang digunakan untuk masjid pun diambil dari nama almarhum kakek dari Wildan.

"Ini dulu rumah engkong saya terus dibongkar, dihancurin semua sampai dibuat masjid ini. Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan tanggal 8 Oktober 2022," ujarnya.

Masjid Tjia Kang Hoo kini memang belum dapat digunakan untuk melaksanakan ibadah karena dalam proses pembangunan, namun keindahan arsitekturnya mulai dapat terlihat.

Nantinya, Masjid Tjia Kang Hoo akan memiliki lima bagian pagoda yang mencerminkan Rukun Islam, yakni syahadat, salat, zakat, puasa, dan naik haji bagi yang mampu.

Bagian pagoda pada atap induk terdiri dari tiga susun yang mencerminkan kerangka dasar beragama yang benar sebagai jalan menuju surga yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.

Baca juga: Selama Ramadhan, Masjid Al-Abrar Tanah Abang Siapkan Takjil dan Nasi Boks untuk Jemaah Tiap Harinya

Pagoda kecil dibangun dua susun memiliki arti untuk mencapai kebahagiaan dunia, akhirat perlu ditempuh hubungan dengan Allah dan sesama makhluk hidup, baik manusia maupun mahluk hidup lain.

Ciri bangunan budaya Tionghoa tampak pada bentuk pagoda, sudut atap, warna merah, dan sejumlah ornamen yang menunjukkan asal mayoritas warga sebagai etnis Tionghoa.

Sementara ciri bangunan Betawi terlihat dari gigi balang atau bagian yang ada pada tepi atap rumah-rumah masyarakat Betawi berbentuk segitiga dan bulatan, ornamen ini dipasang pada lisplang.

"Siapa tahu ada (warga) yang ingin pindah ke muslim, kan Alhamdulillah. Inginnya jalan ke depan seperti itu. Ini keinginan dari papah saya, membuat Masjid dengan ornamen China begini," tutur Wildan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com