Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Kastel Batavia, Bangunan Bersejarah yang Kian Tergerus di Pesisir Utara Jakarta

Kompas.com - 03/04/2023, 05:28 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Di era kependudukan Belanda di Batavia, atau Jakarta tempo dulu, sebuah kastel nan kokoh dan megah dibangun di pesisir utara kota tersebut.

Kastel Batavia, begitu ia dijuluki, menjadi penanda kekuasaan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) di Nusantara.

Berbagai macam hasil bumi disimpan di Kastel Batavia tersebut, sebagaimana dilansir dari Kompas.id.

Kini, bangunan tersebut kehilangan kegagahannya. Kawasan di sekitar Kastel Batavia dipenuhi deretan truk, genangan air, dan jalan berlumpur.

Dua truk terparkir di samping Kastel Batavia yang berada di kawasan Kampung Tongkol, Jakarta Utara, Sabtu (28/1/2023). Kastel Batavia menjadi salah satu bagian dari sejarah berdirinya Indonesia. Kastel yang dibuat pada sekitar abad ke-17 itu kondisinya kini sangat memprihatinkan. Bangunan yang masih berdiri tersebut  dulunya sebagai penyimpanan berbagai rempah-rempah.(KOMPAS/ FAKHRI FADLURROHMAN) Dua truk terparkir di samping Kastel Batavia yang berada di kawasan Kampung Tongkol, Jakarta Utara, Sabtu (28/1/2023). Kastel Batavia menjadi salah satu bagian dari sejarah berdirinya Indonesia. Kastel yang dibuat pada sekitar abad ke-17 itu kondisinya kini sangat memprihatinkan. Bangunan yang masih berdiri tersebut dulunya sebagai penyimpanan berbagai rempah-rempah.

Hanya ada satu gudang dan sejumlah tembok yang tersisa di bangunan bersejarah tersebut.

Dinding-dindingnya dipenuhi lumut dan tanaman liar, membuat bangunan tua itu makin tergerus.

Perkampungan penduduk mulai bertumbuh di sekitar Kastel Batavia.

Deretan motor warga yang terparkir di samping Kastel Batavia yang berada di kawasan Kampung Tongkol, Jakarta Utara, Sabtu (28/1/2023). Kastel Batavia menjadi salah satu bagian dari sejarah berdirinya Indonesia. Kastel yang dibuat pada sekitar abad ke-17 itu kondisinya kini sangat memprihatinkan. Bangunan yang masih berdiri tersebut  dulunya sebagai penyimpanan berbagai rempah-rempah.(KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN) Deretan motor warga yang terparkir di samping Kastel Batavia yang berada di kawasan Kampung Tongkol, Jakarta Utara, Sabtu (28/1/2023). Kastel Batavia menjadi salah satu bagian dari sejarah berdirinya Indonesia. Kastel yang dibuat pada sekitar abad ke-17 itu kondisinya kini sangat memprihatinkan. Bangunan yang masih berdiri tersebut dulunya sebagai penyimpanan berbagai rempah-rempah.

Salah satu penduduk sekitar, Gatot (70), pernah menyarankan dinas pariwisata untuk mengelola bangunan itu dengan baik karena nilai sejarahnya yang tinggi.

”Maunya, sih, kampung ini bisa menjadi kampung pariwisata," ucap Gatot, Sabtu (28/1/2021) siang.

Namun, hingga kini bangunan itu masih tampak telantar.

Bagian dalam di salah satu ruangan Kastel Batavia yang berada di kawasan Kampung Tongkol, Jakarta Utara, yang sudah rusak dan lapuk pada Sabtu (28/1/2023). Kastel Batavia menjadi salah satu bagian dari sejarah berdirinya Indonesia. Kastel yang dibuat pada sekitar abad ke-17 itu kondisinya kini sangat memprihatinkan. Bangunan yang masih berdiri tersebut  dulunya sebagai penyimpanan berbagai rempah-rempah.(KOMPAS/ FAKHRI FADLURROHMAN) Bagian dalam di salah satu ruangan Kastel Batavia yang berada di kawasan Kampung Tongkol, Jakarta Utara, yang sudah rusak dan lapuk pada Sabtu (28/1/2023). Kastel Batavia menjadi salah satu bagian dari sejarah berdirinya Indonesia. Kastel yang dibuat pada sekitar abad ke-17 itu kondisinya kini sangat memprihatinkan. Bangunan yang masih berdiri tersebut dulunya sebagai penyimpanan berbagai rempah-rempah.
(KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Kastel Batavia Tergerus Usia".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com