Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Irjen Karyoto: 2023, Iklim Politik Sudah Mulai Panas...

Kompas.com - 04/04/2023, 05:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Karyoto mengingatkan bahwa ajang Pemilu 2024 semakin dekat.

Kekuatan-kekuatan politik pun sudah mulai melancarkan strategi untuk memenangi Pemilu, termasuk di DKI Jakarta.

"Sekarang ini 2023, iklim politik sudah mulai panas," ujar Karyoto dalam acara pisah sambut dengan Irjen (Pol) Fadil Imran di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).

"Kalau saya analogikan dengan sebuah kendaraan, ini sudah warming up, dipanasin dulu," lanjut dia.

Baca juga: Fadil Imran Sebut Karyoto Mirip Kobra: Hati-hati Kapolres, Jangan Main-main!

Dalam situasi seperti ini, maka gesekan hingga benturan kekuatan politik yang berbeda-beda tidak terelakkan.

Perbedaan yang dimaksud itu, menurut Karyoto, merujuk pada sosok yang akan dijagokan dalam Pemilu 2024.

"Ada perbedaan-perbedaan terhadap siapa yang diusung dan siapa yang mengusung. Ini adalah proses yang wajar, dinamika dalam sebuah kehidupan bernegara dan dalam periode tertentu harus ada sistem demokrasi untuk menentukan siapa pemimpin negara berikutnya," ujar Karyoto.

Baca juga: Jabat Kapolda Metro, Irjen Karyoto: Suatu Kehormatan Ditugaskan Menjaga Jakarta

Oleh sebab itu, selain mengajak seluruh elemen untuk tetap menjaga stabilitas keamanan Ibu Kota, Karyoto juga meminta dukungan, khususnya kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

"Saya mengharapkan, mari kita sama-sama berbuat yang terbaik untuk Jakarta," lanjut Karyoto.

Diketahui, Irjen Karyoto ditugaskan menjadi Kapolda Metro Jaya yang baru. Ia menggantikan pejabat sebelumnya, yakni Irjen (Pol) Fadil Imran.

Fadil sendiri ditugaskan ke jabatan baru, yakni Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri dan ditingkatkan pangkatnya menjadi Komisaris Jenderal polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com