Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Entaskan Stunting, BKKBN Bakal Kunjungi Sejumlah Wilayah di Jakarta

Kompas.com - 04/04/2023, 17:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan mengunjungi beberapa wilayah sebagai langkah pengentasan stunting.

Direktur Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) BKKBN Eka Sulistia Ediningsih mengatakan,  DKI Jakarta akan menjadi wilayah pertama yang dikunjungi. 

Meski berstatus ibu kota, nyatanya tetap banyak anak-anak di Jakarta yang mengidap stunting akibat kekurangan gizi.

"Informasi untuk intervensi stunting perkotaan ini kami akan melakukan kunjungan-kunjungan ke lokus stuting didahului oleh DKI," kata Eka saat sesi wawancara khusus dengan Kompas.com, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Kerap Mengintai Anak, Pahami Gejala Stunting dan Cara Mencegahnya

Eka mengatakan, wilayah yang akan dikunjungi oleh BKKBN dalam pengentasan stunting itu yakni daerah Kebagusan, Jakarta Selatan; Cakung, Jakarta Timur; dan Cilincing, Jakarta Utara.

"Dan agar kami bisa membawa intervensi yang tepat, maka mulai besok saya berdasarkan data yang sudah ada, kami akan mendahului kunjungan tersebut," kata Eka.

Sebelum kunjungan itu, kata Eka, BKKBN telah berkoordinasi oleh kelurahan hingga ke RT di wilayah yang akan disambangi.

"Kita akan berembuk dengan kelurahan dan RT yang ada di lokus untuk melihat yang mana penyebab-penyebab (Stunting)," ucap Eka.

Baca juga: Asap Rokok Meningkatkan Risiko Stunting, Ibu Hamil yang Terpapar Bisa Alami Janin Tumbuh Lambat

Sebelumnya, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, sebagian besar orangtua di Indonesia sebenarnya sudah mengetahui istilah stunting alias tengkes.

Namun, hal tersebut belum menjamin para orangtua melakukan upaya untuk mencegah stunting pada anak.

"Kalau kita lihat dari hasil survei terakhir, (orangtua) yang mendengar stunting itu lebih dari 90 persen," ujar Hasto.

"Tetapi soal bagaimana cara mencegah stunting itu baru sekitar 60 persen (orangtua yang memahaminya)," lanjut dia.

Baca juga: BKKBN Sebut Stunting Bisa Terjadi di Perkotaan, Ini 3 Penyebabnya

Hasto memaklumi situasi tersebut. Sebab, sosialisasi pencegahan stunting di Indonesia memang baru digencarkan dalam beberapa tahun belakangan ini.

Diperlukan sosialisasi yang lebih intensif lagi agar tidak hanya orangtua yang memahami cara pencegahan stunting pada anak, melainkan juga masyarakat luas.

"Di Indonesia ini stunting relatif baru dan belum disosialisasikan sehingga mereka ini tarafnya mendengar tapi belum mengetahui secara dalam," ujar Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com