Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Kebakaran Landa Jakarta Pekan Pertama Ramadhan, Paling Banyak Disebabkan Korsleting

Kompas.com - 05/04/2023, 16:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, ada 33 kejadian kebakaran di Ibu Kota selama sepekan awal bulan Ramadhan 2023.

Dari sejumlah insiden kebakaran itu, penyebab paling banyak yakni korsleting yang mencapai 70 persen.

"Rata-rata memang (penyebab kebakaran) hampir 70 persen itu karena korsleting listrik," ujar Satriadi kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Jangan Sampai Kebakaran, Ini Tips Aman Tinggalkan Rumah Saat Mudik

Satriadi mengatakan, penyebab lain kebakaran yang terjadi di Jakarta diduga karena kelalaian seperti dalam menggunakan kompor hingga puntung rokok.

"Itu yang belum lama gara-gara rokok. meroko sambil tidur terus jatuh rokoknya. Kelalaian lah. cuma masih mendominasi ya arus (korsleting)," kata Satriadi.

Satriadi mengatakan, 33 peristiwa kebakaran itu merupakan data yang tercatat sejak awal hingga 6 Ramadhan 1444 Hijriah atau 28 Maret 2023.

"Untuk tahun 2023 ini sampai 28 Maret atau pas 6 Ramadhan itu ada 33 kejadian," kata Satriadi.

Baca juga: Sebelum Terbakar, Gerai KFC di Sunter Sempat Ganti Tabung Gas

Satriadi menambahkan, jumlah insiden kebakaran yang terjadi di Ibu Kota diperkirakan berkurang dibanding tahun sebelumnya yang menyentuh angka ratusan kejadian.

Berdasarkan catatan Gulkarmat DKI Jakarta, pada tahun 2021 ada 114 insiden kebakaran di Ibu Kota. Sedangkan tahun 2022 ada 165 kejadian.

Namun Ramadhan masih tersisa sekitar 15 hari. Artinya potensi peristiwa kebakaran tetap masih ada.

"Ini (data kebakaran Ramadhan 2023) masih di bawah tahun-tahun sebelumnya. Tetapi untuk tahun ini kan (Ramadhan) belum selesai, paling sampai dengan hari ini," kata Satriadi.

Baca juga: Rumah Kosong di Kranji Terbakar, Diduga karena Korslet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com